Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
EKONOM dari Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet berpendapat pemerintah perlu memastikan level inflasi terjaga untuk memastikan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia tetap di level ekspansif ke depannya.
Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), capaian Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global pada bulan Juni menyentuh level 52,5, naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,3.
"Yang harus diperhatikan adalah memastikan level inflasi itu pada target yang ditetapkan pemerintah, karena inflasi ini kecenderungan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi," ujar Rendy kepada wartawan, Senin (3/7).
Baca juga: Inflasi Juni Naik ke 0,14% Didorong Makanan Minuman
Pemerintah menargetkan laju inflasi di tahun ini sebesar 3,3% secara year on year (yoy). Menurut Rendy, bila pemerintah mempertahankan prospek ekonomi di level yang ditargetkan, maka pelaku usaha atau pun investor bisa melakukan penambahan kapasitas produksi bagi industri manufaktur.
"Upaya ini agar ada kenaikan dari PMI itu sendiri," tambahnya.
Baca juga: Pengamat Sebut Kondisi Global yang Bergejolak Penyebab Melemahnya PMI Manufaktur
Ekonom Core itu berpandangan, jika inflasi beranjak terlalu tinggi, maka akan menekan daya beli sehingga pada muaranya juga akan menekan konsumsi rumah tangga dalam perekonomian secara umum. Sehingga, upaya menjaga inflasi berada pada target dapat menjadi pencapaian yang harus diraih pemerintah dalam konteks menjaga level PMI manufaktur berada di level ekspansif.
Secara terpisah, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2023 dengan level 52,5 mampu melampaui PMI Manufaktur ASEAN (51,0), Malaysia (47,7), Myanmar (50,4), Filipina (50,9), Taiwan (44,8), Vietnam (46,2), Jepang (49,8), China (50,5), Korea Selatan (47,8), Inggris (46,2), dan Prancis (45,5).
Kenaikan PMI Manufaktur Indonesia pada Juni, dinilai sejalan dengan kenaikan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang telah rilis sebelumnya, bahwa IKI di bulan Juni 2023 mencapai 53,93 atau meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023.
"Alhamdulillah, aktivitas industri manufaktur kita terus bergeliat. Ini ditandai capaian PMI Manufaktur Indonesia tetap di fase ekspansif hingga 22 bulan berturut-turut," ucap Agus dalam keterangannya.
Ia menjelaskan selama ini industri manufaktur memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk fokus menjalankan kebijakan-kebijakan strategis yang mendukung sektor industri seperti menjaga ketersediaan bahan baku dan energi, perluasan pasar, pengoptimalan produk dalam negeri, serta substitusi impor. (Ins/Z-7)
Sepanjang 2025 sektor manufaktur Indonesia terus menunjukkan kondisi kontraksi. Pada April 2025, PMI turun tajam ke level 46,7.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Berkaca pada UU Cipta Kerja, deregulasi di Indonesia kerap tidak konsisten, bahkan ada yang backtrack.
KEMENTERIAN Perindustrian mengungkapkan kepercayaan industri mengalami penurunan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia maupun domestik.
INDEKS PMI Manufaktur Indonesia terus menunjukkan tren positif. Pada Februari 2025, PMI Manufaktur Indonesia meningkat ke level 53,6 dari Januari di level 51,9
Sejumlah perusahaan memutuskan untuk melakukan perekrutan mulai Januari, serta melakukan penambahan jumlah tenaga kerja selama dua bulan ke depan.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved