Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Minggu Depan, Luhut akan Putuskan Nasib Impor KRL

Insi Nantika Jelita
15/6/2023 19:42
Minggu Depan, Luhut akan Putuskan Nasib Impor KRL
Kondisi kepadatan penumpang yang akan berpindah peron di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/4/2023).(MI/Susanto )

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan keputusan impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang akan difinalkan minggu depan. 

Luhut diketahui telah mengadakan sejumlah rapat dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan pihak-pihak terkait sebelum akhirnya memutuskan mengenai jadi atau tidaknya pemerintah mengimpor gerbong kereta tidak baru. BPKP memang telah merekomendasikan tidak perlu impor KRL, namun ada permintaan dari Kementerian BUMN untuk melakukan impor darurat.

"Saya harapkan minggu ini atau paling lambat pekan depan (rapat final impor KRL)," kata Luhut di Jakarta, Kamis (15/6).

Baca juga: BUMN Sudah Ajukan Impor 12 Gerbong Kereta Bekas ke Luhut

Ia menyampaikan tidak ada permintaan audit ulang soal impor KRL dari BPKP. Luhut mengungkapkan pemerintah masih mengumpulkan berbagai macam masukan terkait rencana impor KRL bekas dari Negeri Sakura.

Sebelumnya, dari hasil audit atau reviu BPKP menemukan pengadaan impor KRL bekas yang diàjukan KCI tidak akurat dan tidak mendesak. KCI pun diminta mengolah ulang data jumlah penumpang KRL setelah pandemi covid-19 dan proyeksi pertumbuhan penumpang dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Tanggapi Permintaan Erick Thohir, PT KCI Lakukan Kajian Kebutuhan Kereta

"Enggak ada audit ulang. Mereka (KCI) sudah diaudit. Saya akan berpegang ke hasil audit. Jadi tidak boleh pakai perasaan," ucap Luhut.

Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) M Risal Wasal menyerahkan nasib impor KRL ditangan Menko Marves.

Ia menyebut KCI membutuhkan 29 gerbong kereta hingga tahun depan untuk menggantikan kereta yang sudah uzur.

"Soal keputusan ini ke Menko Marves. Memang saat ini penambahan kereta dibutuhkan untuk meningkatkan layanan KCI," ucapnya.

Risal menyatakan tidak masalah jika ada opsi modernisasi mesin pada rangkaian kereta tua (retrofit) atau mendatangkan kereta baru terhadap rangkaian kereta tua. Namun, kedua upaya tersebut membutuhkan waktu yang tidak cepat.

"Kereta bukan baru oke, retrofit juga oke, apalagi baru juga lebih oke," pungkasnya. (Ins/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya