Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai bisnis pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS) di Indonesia memiliki prospek yang cerah.
Indonesia disebut memiliki potensi besar terhadap kapasitas penyimpanan karbon dioksida (CO2) hingga 400 giga ton CO2 di sumur migas yang ada di Indonesia. Teknologi CCS dianggap penting sebagai solusi untuk mengurangi CO2 dan menjadi sumber investasi untuk bisnis rendah karbon.
"Indonesia punya potensi besar terhadap kapasitas penyimpanan CO2. Saya lihat teknologi CCS ini bisnis yang bagus karena banyak diperlukan untuk kemajuan negara ini," kata Luhut di acara Launching of the International and Indonesia CCS Forum 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (30/5).
Baca juga : Menkeu: Pembentukan Bursa Karbon Masih Dimatangkan Pemerintah
Indonesia, ungkapnya, memiliki komitmen perubahan iklim dengan menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89% di 2030. Masa depan dekarbonisasi harus selaras dengan lingkungan yang bersih dan pertumbuhan ekonomi hijau. Menko Marves pun mendorong investasi dan kerja sama teknologi CCS di Tanah Air.
"Saya juga mendorong inovasi investasi dan kerja sama untuk menerapkan CCS. Dengan adanya carbon pricing (nilai ekonomi karbon) pun sekarang kita sudah ada tata pengelolannya. Sehingga dengan memasukan ini (bisnis teknologi CCS), sumber penerimaan negara juga akan cukup besar dengan bisnis antar sektor swasta," ucapnya.
Baca juga : Perdagangan Karbon, Pemerintah Tekankan Pentingnya Sertifikasi dan Ketelusuran
Namun demikian, Luhut mengakui ada tantangan yang dihadapi dalam proyek injeksi karbon tersebut. Misalnya di Lapangan Gas Natuna Timur yang memiliki permasalahan geografis dan mandek dikembangkan.
"Seperti penanganan gas di Natuna (bermasalah). Berapa belas tahun lalu itu terkendala," sebutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Carbon Capture and Storage (ICCS) Belladona Troxylon Maulianda menjelaskan ada potensi besar dari bisnis teknologi CCS yang bisa ditawarkan investor karena emisi karbon dioksida yang ada di Indonesia bisa ditampung CCS selama 50 tahun.
"Kita ingin mempercepat pengembangan teknologi CCS dan bisa menjadi lebih ekonomis," bilangnya.
ICCS mendorong agar Indonesia menjadi CCS hub untuk menhubungkan berbagai sumber CO2 ke berbagai lokasi injeksi di Indonesia. Dengan nantinya sebagai CCS Hub di regional bisa membuka peluang kerja baru dan memacu investasi hijau di Tanah Air. (Z-5)
Ketua Dewan Ekonomi Nssional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersilaturahim Lebaran ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di hari pertama Lebaran, Senin (31/3).
Apakah teror itu terkait dengan penguasa? Apa pula yang seharusnya dilakukan pemerintah agar pers dan rakyat punya jaminan keamanan dan kebebasan?
Luhut Pandjaitan mengaku heran dengan penerapan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Coretax yang masih sarat bermasalah.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
Perhelatan Piala Dunia 2026 yang diperluas akan menghasilkan lebih dari 9 juta ton setara karbon dioksida.
Peneliti ETH Zurich mengembangkan material hidup berbasis bakteri fotosintetik yang dapat mengikat CO2 dalam jumlah signifikan.
Para kimiawan dari Universitas Stanford mengembangkan metode praktis dan berbiaya rendah untuk secara permanen menghilangkan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer.
MRO milik NASA baru-baru ini menangkap gambar menakjubkan mengenai gundukan pasir beku di kutub utara Mars, yang terjaga di bawah lapisan embun beku karbon dioksida.
Para ilmuwan menemukan mekanisme baru yang memungkinkan pembentukan oksigen di atmosfer yang kaya karbon dioksida.
Delapan pohon ini memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida dan membantu mengurangi efek gas rumah kaca. Simak penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved