Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,7%

M Ilham Ramadhan Avisena
30/5/2023 12:51
Pemerintah Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 5,7%
Warga antre menukar uang baru di layanan kas keliling Bank Indonesia Tasikmalaya di Pasar Pancasila, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dapat terealisasi. Salah satu sebabnya ialah adanya perkiraan peningkatan konsumsi rumah tangga sejalan dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu).

"Pemerintah memandang bahwa asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% sampai 5,7% dapat dicapai pada 2024," ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-25 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2022-2023 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/5).

Sri Mulyani menambahkan, aktivitas konsumsi diperkirakan akan menguat pada 2024 sejalan dengan terjaganya daya beli masyarakat, inflasi yang terkendali, dan meningkatnya penciptaan lapangan kerja. Penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak tahun depan juga dinilai akan turut mendorong aktivitas perekonomian.

Baca juga:  Pengangguran dan Kemiskinan Turun, Pertumbuhan Ekonomi Disebut Berkualitas

Selain itu, pemerintah juga berekspektasi bahwa investasi dapat meningkat, khususnya terkait sektor-sektor berbasis hilirisasi, baik mineral dan produk-produk pertanian. "Pembangunan smelter yang terus meningkat akan mendorong belanja modal korporasi pada sektor-sektor terkait," jelas Sri Mulyani.

Percepatan pelaksanaan agenda reformasi struktural yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat terus memperbaiki iklim investasi dan bisnis di Indonesia sehingga mampu mendorong daya tarik investasi yang lebih besar.

Baca juga: Disebut Aman oleh Sri Mulyani, Narasi Beban Utang Indonesia Aman Dinilai Keliru

Namun, pengambil kebijakan juga akan meningkatkan kewaspadaan di tengah gejolak global yang terus terjadi. Sebab, meningkatnya tensi geopolitik dinilai menjadi salah satu sumber ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Kondisi likuiditas global juga masih ketat tercermin dari tingkat suku bunga acuan global yang diperkirakan bertahan di level yang tinggi untuk jangka waktu lama (higher for longer). (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya