Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
EKONOM Ryan Kiryanto sepakat dengan pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo bahwa terjadi anomali dengan penguatan indeks dolar AS, DXY, justru di saat berbagai masalah sedang menyerang negara adidaya tersebut.
Dia menjelaskan dalam kondisi terjadi ekonomi Amerika yang jatuh, bahkan pada posisi resesi ringan, justru nilai dolar semakin kuat atau disebut fenomena strong USD. Sebab pada kondisi ketidakpastian global, pelaku pasar akan cenderung lebih merasa tenang bila memiliki dolar AS dan menjadikannya safe haven.
Sebab jika ekonomi Amerika pun melemah, termasuk bila hingga 1 Juni belum ada kesepakatan antara DPR dan Pemerintah AS untuk kenaikan rasio plafon utang (debt ceiling), maka secara teknis AS bisa disebut bangkrut.
Baca juga: Bank Indonesia Waspadai Anomali Dolar AS, Tahan BI Rate 5,75%
Tetapi secara pengalaman yang lalu, dimana situasi ini telah dialami AS selama 32 kali, plafon utang akan selalu dinaikkan, dengan catatan tertentu. Kemungkinan catatan itu berupa permintaan efisiensi, pemotongan anggara agar tidak boros belanja, yang salah satu pengeluaran terbesar AS adalah untuk biaya perang.
"Situasi ini menyebabkan global uncertainty. Pelaku pasar dan analis global selalu mempersepsikan jika situasinya tidak pasti seperti ini, maka mata uang yang paling aman di seluruh dunia adalah dolar AS. Maka saya setuju Gubernur BI mengatakan situasinya anomali," kata Ryan saat dihubungi, Kamis (25/5).
Baca juga: Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah, BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan
Teorinya, mata uang suatu negara mencerminkan fundamental ekonomi negara tersebut. Jika ekonomi negara tersebut memiliki fundamen yang bagus, pertumbuhan solid, angka pengangguran rendah, maka tercermin di harga mata uangnya. Ini berlaku di negara umumnya.
"Tetapi situasi abnormal saat ini, teori tersebut tidak berlaku. Amerika yang ekonominya sedang jelek, nilai dolar AS nya menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia," kata Ryan.
Alasan kedua, dunia memiliki lima mata uang terkuat, yaitu dolar AS, Poundsterling, Euro, Swiss Franc, dan Renminbi (RMB) China. Tetapi di dalam penggunaan transaksi internasional, porsi dolar AS mendominasi 50%-60% basisnya tetap dolar AS.
"Kodratnya dolar AS memang menjadi mata uang dunia, diakui berharganya di negara manapun. Saat ekonomi dunia tidak pasti, orang tidur nyenyak selama memiliki dolar AS. Makanya anomali terjadi, dolar AS sangat kuat di saat ekonomi AS sedang jelek," kata Ryan.
Indikasi resesi ringan di AS terjadi sejak 31 Desember 2022, antara lain hampir semua leading economy indicator AS melemah. Pertumbuhan ekonomi (PDB) AS secara kuartalan maupun tahunan tidak mengalami kontraksi, masih positif. Namun secara keseluruhan hampir semua kegiatan ekonomi AS melemah.
"BPS Amerika mengatakan negara itu sedang mengalami mild recession," kata Ryan.
Selanjutnya beberapa negara merencanakan penggunaan transaksi pembayaran non-dolar AS atau disebut dedolarisasi. Tetapi selama mata uang RMB hanya dipakai oleh China dan negara mitra, Poundsterling hanya berlaku di Inggris, Euro hanya berlaku di Eropa, maka sulit menandingi dolar AS.
Konsekuensi dolar AS menjadi mata uang dunia, yaitu setiap kali ada kebutuhan dolar AS dan jumlahnya kurang di pasar, maka bank sentral AS akan cetak uang.
Memang memungkinkan bagi mata uang non-dolar AS menggantikan posisi dolar AS, namun hanya berdasarkan kesepakatan bilateral antar dua negara melalui local currency settlement (LCS).
"Namun dengan negara yang tidak kerja sama LSC, transaksi kembali menggunakan dolar AS. Mata uang dunia yang berlaku yang dicatat di neraca atau rekening eksportir importir menggunakan dolar AS," kata Kiryanto. (Try/Z-7)
BANK Indonesia (BI) mengumumkan sistem pembayaran standar kode QR, QRIS resmi digunakan di Jepang
Oleh sebab itu, Setyo menegaskan tidak ada kendala bagi KPK untuk memanggil Gubernur BI sebagai saksi kasus tersebut.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Prancis atau Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan.
GUBERNUR BI Perry Warjiyo mengungkapkan pergeseran dalam aliran modal asing global. Semula mayoritas investasi terkonsentrasi ke AS, tetapi kini investor mulai beralih ke komoditas emas.
Volume transaksi melalui QRIS sepanjang Januari 2025 meningkat 170,1 persen year on year (yoy).
Bank Indonesia mengungkapkan SBN dapat menjadi instrumen pembiayaan dalam mendukung program pembangunan tiga juta rumah per tahun.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved