Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai bank syariah terbesar di Indonesia wajib mengevaluasi ketahanan IT dan operasional serta meningkatkan kapasitas sistem. Hal ini ditekankan Direktur Jaksa Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNEKS) Taufik Hidayat.
"Mengingat saat ini ukuran BSI sudah jauh lebih besar dibandingkan ukuran bank-bank awalnya yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah, karena sudah menjadi satu. Sehingga keamanan dan Business Continuity Plan (BCP) juga harus lebih kuat," kata Taufik saat dihubungi, Selasa (16/5).
Nasabah BSI selamanya akan menjadikan peristiwa ini pembelajaran untuk menerapkan prinsip don't put all your eggs in one basket, atau tidak menempatkan dana/ harta dalam satu keranjang.
Baca juga: Pakar IT: Komunikasi BSI ke Nasabah Tidak Jujur
Nasabah diharapkan dapat melakukan diversifikasi dengan menggunakan beberapa bank syariah untuk urusan keuangan.
"Sehingga jika terjadi risiko operasional di bank A, tetap dapat bertransaksi melalui bank B. Seperti halnya strategi yang disarankan oleh Nabi Yakub A.S kepada anak-anaknya saat akan menghadap Nabi Yusuf A.S (yang saat itu menjadi Bendahara di Mesir), untuk masuk dari pintu yang berbeda," kata Taufik.
Baca juga: BSI Bantah Data Nasabah Disebar ke Dark Web
BSI memang bagian dari ekosistem ekonomi dan keuangan syariah, namun ekonomi dan keuangan syariah bukan hanya BSI.
BSI bukan satu-satunya bank syariah, masih banyak bank syariah lain, baik Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), ataupun Bank Perekonomian Syariah (BPRS) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. Masyarakat dapat memilih bank syariah lain sesuai kebutuhannya.
"Menurut saya, mimpi Indonesia untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia bukan sesuatu yang utopis, apalagi saat ini Indonesia telah berada di peringkat 4 besar dalam berbagai rating ekononomi syariah global," kata Taufik.
Kejadian ini juga membawa pelajaran untuk bank-bank syariah lain, dimana saat ini banyak nasabah BSI yang mencari tahu fitur dan keunggulan bank syariah lain untuk mencari alternatif produk tabungan syariah lain sebagai pelengkap transaksi.
"Ini saat yang baik untuk bank syariah lain mempromosikan keunggulan produk dan layanannya kepada masyarakat, atau memberikan program-program yang menarik untuk dapat lebih dipercaya oleh masyarakat dalam mengelola keuangan," kata Taufik.
Sepakat, Direktur Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar juga mengatakan lumpuhnya sistem perbankan BSI menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi manajemen dan pemegang saham untuk melakukan perbaikan signifikan agar tidak terulang kembali kasus yang sama.
"Bisnis perbankan sangat bergantung pada teknologi, sehingga continuity of business menjadi kritikal dan reputasi institusi akan sangat dipertaruhkan. Business Continuity Plan (BCP) menjadi sangat penting, walaupun mahal dan butuh infrastruktur yang handal namun untuk bisnis sebesar BSI, ketangguhan BCP adalah sesuatu yang ada," tegas Afdhal.
Terkait banyaknya pihak yang menyuarakan agar bank konvensional kembali di sana terdapat perbankan syariah lain seperti Bank Aceh, BTN Syariah, BCA Syariah, CIMB Niaga Syariah, Bank Muamalat, MayBank Syariah, Danamon Syariah, Bukopin Syariah, BTPN Syariah, Bank Mega Syariah serta lembaga keuangan mikro syariah lainnya.
"Perjalanan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Aceh di tahun 2018 dan implementasi mulai tahun 2022 merupakan perjalanan istimewa di bidang keuangan syariah, menjadi capaian besar perkembangan keuangan syariah di Indonesia. Mengundang kembali perbankan konvensional ke Aceh merupakan pemikiran yang memalukan," kata Afdhal.
Momentum kegagalan sistem BSI seharusnya menjadi motivasi untuk membangun sistem keuangan syariah yang lebih unggul dan tangguh di Aceh dan tentu juga di Indonesia.
"Antara lain memperkuat sistem teknologi keuangan syariah membangun dedicated network server di Aceh yang tetap bisa beroperasi terbatas pada saat terjadi gangguan di jaringan kantor pusat, dan banyak cara lain untuk menjaga pelayanan melalui inovasi dan penguatan teknologi," kata Afdhal. (Z-10)
Dengan GTA, Minecraft, dan Call of Duty sebagai gim yang paling banyak dieksploitasi, jelas bahwa penjahat dunia maya secara aktif mengikuti tren gim untuk mencapai target mereka.
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Selain aksi militer konvensional, perang Iran-Israel kini telah merambah ranah digital, bank menjadi salah satu target serangan.
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Meski banyak bank digital telah mendapat izin dari OJK dan bekerja sama dengan lembaga keuangan besar, bank digital tetap rentan terhadap serangan siber.
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Peneliti keamanan siber menemukan 16 miliar data login bocor yang berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber.
Scrubbing center Jakarta ini mulai beroperasi pada Februari 2025, berlokasi di Cyber Buildings Jakarta.
Banyak kasus kebocoran data terjadi bukan hanya karena serangan dari luar, tetapi juga akibat kelalaian individu dalam menjaga informasi pribadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved