Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Centre), Pratama Persada, membenarkan jika PT Bank Syariah Indonesia (BSI) terindikasi mengalami serangan ransomware. Pasalnya, serangan siber tersebut terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan tidak bisa dituntaskan dalam waktu hitungan jam. Karena keamanannya dipertanyakan, nasabah BSI diminta untuk melakukan pembaharuan atau update data secara berkala sebagai bentuk penguatan keamanan akunnya.
"Apapun penyebab gangguan itu, tim IT BSI cukup cepat dan responsif dalam melakukan pemulihan layanan, namun mungkin karena masalah yang cukup berat serta kompleksitas infrastruktur yang merupakan gabungan dari 3 bank itu sehingga menyebabkan butuh waktu untuk pemulihannya," ujar Pratama, kepada Media Indonesia, Minggu, (14/5).
Sebagaimana diketahui, kelompok hacker LockBit mengaku meretas layanan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang diungkap @darktracer_int dalam akun Twitternya. Disebutkan, jika LockBit berhasil mencuri 15 juta data pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5TB data internal. Mereka mengancam akan merilis semua data di dark web jika negosiasi gagal.
Baca juga: Buntut Peretasan, Direksi BSI Didesak untuk Dicopot dari Jabatan
"Kami memberikan waktu 72 jam kepada manajemen bank untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut," tulis Lockbit.
Menanggapi pencurian data tersebut, Pratama menilai hal itu belum diketahui secara pasti kebenarannya. Namun, ia mengimbau para nasabah untuk berhati-hati dan mengambil langkah pencegahan dengan melakukan beberapa hal seperti mengganti password mobile banking, pin ATM dan lainnya.
"Hal itu untuk mencegah data dimanfaatkan oleh pelaku penipuan yang menggunakan data tersebut, baik dengan mengatasnamakan sebagai pihak bank atau melakukan pencurian identias dan menguras isi rekening," sambung Pratama.
Baca juga: Diserang Hacker, Pakar Siber: BSI Kena Ransomware, Segera Ganti Data
Lebih lanjut, pakar keamanan siber itu juga menambahkan bahwa alangkah lebih baik menunggu hasil resmi audi serta investigasi digital forensik yang dilakukan oleh pihak BSI bekerjasama dengan otoritas terkait seperti BSSN atau intelijen Siber BIN.
Lalu, pihak korban, tidak hanya BSI diharapkan lebih perhatian serta terbuka dengan BSSN selaku koordinator keamanan siber nasonal dengan segera melaporkan jika mendapatkan serangan siber.
"Seluruh PSE, tidak hanya BSI, juga seharusnya memiliki BCM (Bussines Continuity Management), sehingga mengetahui prosedur yang harus dilakukan jika sistem utama mengalami gangguan," tutur pakar siber itu.
"Kesiapan TIK ini sebaiknya direncanakan, diimplementasikan, dipelihara, diuji, dan disimulasikan secara berulang, berdasarkan kontinuitas bisnis dan persyaratan kontinuitas TIK. Di antaranya adalah proses data backup dan recovery. Yang juga penting dilakukan oleh PSE adalah secara berkala melakukan assesment terhadap keamanan siber dari sistem yang dimiliki," tandasnya.
(Z-9)
Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Office IX Kalimantan menyalurkan hewan kurban kambing dan sapi ke berbagai pelosok di wilayah Kalimantan.
Dari total dividen tersebut, besaran dividen per lembar saham dari bank dengan kode saham BRIS ini sekitar Rp22,78.
BANK Syariah Indonesia (BSI) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan kontribusi Bank Syariah Indonesia (BSI) cukup signifikan bagi industri perbankan syariah di Indonesia.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatat peningkatan penjualan emas secara signifikan selama setahun terakhir. Per 31 Maret 2025, penjualan emas BSI tumbuh 357%, atau naik 174,84 kilogram.
Kaspersky menemukan 251.931 upaya pengiriman malware atau file berbahaya yang disamarkan dengan nama-nama judul anime.
Fokus ancaman global telah bergeser dari medan perang fisik menuju ruang digital. Serangan siber kini tidak lagi terbatas pada pembobolan data atau gangguan terhadap sistem keuangan semata.
Pada 2024 saja, Kaspersky mendeteksi dan mencegah hampir 50 juta serangan malware pada perangkat yang menargetkan bisnis di Asia Tenggara (SEA).
Laporan terbaru menunjukkan bahwa durasi rata-rata serangan siber jangka panjang, diukur dalam median hari, adalah selama 253 hari yang mengejutkan.
Pada 2024, Indonesia menghadapi sekitar 2,5 miliar serangan siber. Ini menunjukkan peningkatan 619,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Pada 2024, 3.055 daftar akses korporat yang dijual oleh Initial Access Broker terdeteksi di pasar web gelap, meningkat 15% dari tahun ke tahun, dengan 427 kasus di kawasan Asia Pasifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved