Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
THE 9 th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2023 akan berlangsung pada 20-22 September di Jakarta Convention Center, Senayan. Acara tahunan di industri panas bumi itu digelar Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) yang didukung Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan tema A Call for Geothermal Resources Optimization.
Melalui kegiatan itu, API mengajak berbagai pihak untuk kembali memfokuskan pada pengoptimalan sumber daya panas bumi di Indonesia yang memiliki potensi sangat besar tetapi belum sepenuhnya dimanfaatkan. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi panas bumi dan mempromosikan energi terbarukan, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan keamanan energi.
"IIGCE 2023 dapat dijadikan momentum untuk memfokuskan kembali pada pengoptimalan panas bumi di Indonesia sehingga mengurangi terhadap ketergantungan energi fosil dan dapat meningkatkan kemandirian energi. Acara ini juga bersamaan dengan Pertemuan Ilmiah Tahunan API yang ke-23 sehingga para profesional mengikuti technical paper presentation dan peserta konvensi diberi kesempatan berkunjung ke lapangan pembangkit panas bumi di Salak atau Sarulla Geothermal Power Plant, serta pre-conference workshop," ujar Ketua Pelaksana The 9 th IIGCE 2023, Dion Murdiono, Jakarta, Kamis (11/5).
Baca juga: Pemerintah Mau Pensiunkan PLTU Batu Bara, Ini Jawaban Bos Adaro Energy
Ketua Umum API Prijandaru Effendi menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen memainkan peran aktif dalam pengembangan sektor panas bumi di Indonesia. Dan akan terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan untuk pengembangan proyek panas bumi serta berbagi praktik terbaik dan kebijakan yang mendukung pengoptimalan sumber daya panas bumi di Indonesia. IIGCE ialah bentuk implementasi nyata komitmen API sebagai wadah untuk ikut mendukung maksud tersebut di atas.
Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Haris Yahya memaparkan pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi serta mengajak para investor, akademisi profesional, dan masyarakat luas untuk secara bersama-sama mendukung pengembangan sektor panas bumi. Melalui IIGCE diharapkan dapat memberikan manfaat berupa memperkuat komitmen Indonesia dalam pengembangan panas bumi di Indonesia, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan di sektor panas bumi, meningkatkan investasi, serta memperkuat jaringan bisnis dan hubungan internasional.
Baca juga: Sasar Pembangkit Listrik, Perusahaan Jepang Siap Gandeng Mitra Lokal
IIGCE 2023 akan menjadi wadah bagi para akademisi dan profesional untuk membahas isu sosial, keekonomian, dan isu teknik, maupun perkembangan teknologi di bidang panas bumi. Selain itu akan ada kegiatan workshop yang akan menghadirkan instruktur yang berkompeten dalam bidang perkembanagn teknologi panas bumi. Dengan demikian diharapkan IIGCE 2023 dapat membuka peluang pengembangan potensi energi panas bumi lebih lanjut dan menciptakan masa depan energi terbarukan yang berkelanjutan, aman, dan sejahtera untuk Indonesia. (RO/Z-2)
INDONESIA berambisi mengalahkan Amerika Serikat di sektor pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) untuk menjadi negara dengan kapasitas PLTP terpasang terbesar di dunia pada 2029.
Ada tiga titik di Kabupaten Nagekeo disurvei oleh para pakar yang diduga dari Kementerian ESDM bersama tim terkait di tingkat lokal.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Julfi Hadi dianugerahi Indonesia Best CEO Awards 2024.
PT Medco Power Indonesia (Medco Power) berhasil memulai operasi komersial Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen.
Presiden Jokowi mengatakan Salah satu kendala terbesar dalam menjalankan proyek panas bumi (geothermal) di Tanah Air ialah masalah perizinan yang memakan waktu lima sampai enam tahun.
Pada IIGCE 2024 dilaksanakan penandatangan LoA, kontrak EPC dan peluncuran Commercial Operation Date (CoD) yang akan menambah kapasitas terpasang sebesar 922,6 MW.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved