Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyatakan penerapan tata kelola pariwisata berkualitas di Labuan Bajo menjadi sebuah keharusan.
Pasalnya, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah makin sering digelar event berskala nasional dan internasional.
"Ini menjadi pengungkit untuk makin meningkatkan kunjungan wisatawan. Apalagi dengan target 1 juta pengunjung dalam 3-5 tahun ke depan amat penting menerapkan manajemen tata kelola pariwisata berkualitas melalui kolaborasi bersama stakeholder terkait," terang Shana dalam keterangan resminya, hari ini.
Baca juga: Bandara Komodo Siap Layani Penerbangan Internasional Dukung KTT ASEAN
Seperti diketahui, paling dekat di Labuan Bajo akan digelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 pada Mei mendatang.
"Kesiapan Labuan Bajo untuk Asean Summit ini harus bisa memfasilitasi kurang lebih 400 delegasi, 300 media, 1.300 pasukan pengamanan, serta 500 panitia lokal," kata Shana.
Menurut Shana, momentum ini menjadi endorsement bagi Labuan Bajo untuk pasar Asean dengan persiapan infrastruktur dasar yang saat ini sudah tersedia seperti Bandara Komodo, pelabuhan pariwisata petimas Labuan Bajo, dan akses jalan serta information center.
"Juga kesiapan sumber daya manusia mumpuni yang bertugas menyiapkan dan membangun sistem untuk menunjang tata kelola destinasi pariwisata di Labuan Bajo," kata dia.
Dia berharap peran semua pihak bisa menghasilkan manajemen tata kelola destinasi yang mumpuni. "Harapan kami, dengan manajemen tata kelola yang baik akan memberi keseimbangan bagi ekosistem pariwisata di Labuan Bajo yang berkualitas," tegas Shana.
Ia pun berharap pada gelaran Destination Management Forum (DMF) bisa jadi perwujudan fungsi koordinatif BPOLBF untuk memantau dan mencari solusi atas permasalahan di lapangan yang membutuhkan sinergi lintas sektor.
Baca juga: Bupati Manggarai Barat Berharap KTT ASEAN Beri Dampak Ekonomi Warga Lokal
Sebelumnya, Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akselerasi pola tata kelola destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) menjadi lebih terpadu melalui kolaborasi dan dukungan seluruh stakeholder di daerah sangat diperlukan.
Ini penting agar dapat makin meningkatkan kualitas pengalaman dan lama tinggal wisatawan, dampak dan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta dampak sosial budaya dan ekologi yang makin bermutu dan berkelanjutan melalui penataan manajemen pengunjung destinasi.
“Saya berharap penerapan tata kelola pariwisata berkualitas di DPSP Labuan Bajo Flores dapat bermanfaat besar, berdampak positif, berskala nasional dan internasional untuk Labuan Bajo dengan 3 Si (Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi) dalam menyambut Asean Summit pada Mei," kata Sandiaga saat memberi sambutan pada DMF yang digelar BPOLBF bersama Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf.
Adapun, Plt Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Fransiskus Xaverius Teguh menekankan perlunya destination management, destination governance, dan leadership sebagai upaya mendorong penerapan tata kelola pariwisata berkualitas. (RO/S-2)
Rangkaian pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN akan berlangsung pada 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Seperti kesepakatan investasi hingga ekonomi dan alih energi ramah lingkungan yang berkelanjutan.
ASEAN Summitdi Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi momentum membuka pasar pariwisata yang lebih luas.
ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo telah usai. Rangkaian acara telah dilaksanakan dengan sukses, salah satunya adalah Spouse Program.
Pelaksanaan ASEAN Summit 2023 tidak memberikan ruang yang bermakna atau aspirasi bagi masyarakat sipil untuk memberikan masukan.
KAPOLDA Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Johni Asadoma bersama Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi meninjau sarana dan prasarana KTT ASEAN Summit 2023, salah satunya MICE Tanah Mori.
Diharapkan ajang ini menjadi sarana efektif untuk menarik lebih banyak wisatawan asing ke Indonesia, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara.
Masa karantina bukan hanya ajang pelatihan teknis, tetapi juga momentum penting untuk membentuk karakter dan mentalitas sebagai seorang duta bangsa.
Sebanyak 400 peserta ambil bagian lomba makan otak-otak ini. Uniknya para peserta mengenakan beragam kostum unik untuk menarik perhatian para juri.
Lembang, sebuah kawasan yang terletak di utara Bandung, Jawa Barat, menyimpan berbagai keindahan alam dan atraksi wisata
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved