Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penerapan Tata Kelola Pariwisata Berkualitas Ungkit Kunjungan Wisatawan

Media Indonesia
20/4/2023 15:24
Penerapan Tata Kelola Pariwisata Berkualitas Ungkit Kunjungan Wisatawan
Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina(Ist)

DIREKTUR Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina menyatakan penerapan tata kelola pariwisata berkualitas di Labuan Bajo menjadi sebuah keharusan.

Pasalnya, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah makin sering digelar event berskala nasional dan internasional.

"Ini menjadi pengungkit untuk makin meningkatkan kunjungan wisatawan. Apalagi dengan target 1 juta pengunjung dalam 3-5 tahun ke depan amat penting menerapkan manajemen tata kelola pariwisata berkualitas melalui kolaborasi bersama stakeholder terkait," terang Shana dalam keterangan resminya, hari ini.

Baca juga: Bandara Komodo Siap Layani Penerbangan Internasional Dukung KTT ASEAN

Seperti diketahui, paling dekat di Labuan Bajo akan digelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean 2023 pada Mei mendatang.

"Kesiapan Labuan Bajo untuk Asean Summit ini harus bisa memfasilitasi kurang lebih 400 delegasi, 300 media, 1.300 pasukan pengamanan, serta 500 panitia lokal," kata Shana.

Menurut Shana, momentum ini menjadi endorsement bagi Labuan Bajo untuk pasar Asean dengan persiapan infrastruktur dasar yang saat ini sudah tersedia seperti Bandara Komodo, pelabuhan pariwisata petimas Labuan Bajo, dan akses jalan serta information center.

"Juga kesiapan sumber daya manusia mumpuni yang bertugas menyiapkan dan membangun sistem untuk menunjang tata kelola destinasi pariwisata di Labuan Bajo," kata dia.

Dia berharap peran semua pihak bisa menghasilkan manajemen tata kelola destinasi yang mumpuni. "Harapan kami, dengan manajemen tata kelola yang baik akan memberi keseimbangan bagi ekosistem pariwisata di Labuan Bajo yang berkualitas," tegas Shana.

Ia pun berharap pada gelaran Destination Management Forum (DMF) bisa jadi perwujudan fungsi koordinatif BPOLBF untuk memantau dan mencari solusi atas permasalahan di lapangan yang membutuhkan sinergi lintas sektor.

Baca juga: Bupati Manggarai Barat Berharap KTT ASEAN Beri Dampak Ekonomi Warga Lokal

Sebelumnya, Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan akselerasi pola tata kelola destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) menjadi lebih terpadu melalui kolaborasi dan dukungan seluruh stakeholder di daerah sangat diperlukan.

Ini penting agar dapat makin meningkatkan kualitas pengalaman dan lama tinggal wisatawan, dampak dan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta dampak sosial budaya dan ekologi yang makin bermutu dan berkelanjutan melalui penataan manajemen pengunjung destinasi.

“Saya berharap penerapan tata kelola pariwisata berkualitas di DPSP Labuan Bajo Flores dapat bermanfaat besar, berdampak positif, berskala nasional dan internasional untuk Labuan Bajo dengan 3 Si (Inovasi, Adaptasi, dan Kolaborasi) dalam menyambut Asean Summit pada Mei," kata Sandiaga saat memberi sambutan pada DMF yang digelar BPOLBF bersama Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf.

Adapun, Plt Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Fransiskus Xaverius Teguh menekankan perlunya destination management, destination governance, dan leadership sebagai upaya mendorong penerapan tata kelola pariwisata berkualitas. (RO/S-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya