Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menjadi pionir sekaligus champion pertanian masa depan bangsa yang mampu mewujudkan pertanian Indonesia jauh lebih kokoh dan berkelanjutan.
Menurut SYL, mahasiswa adalah generasi emas yang bisa menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat dalam menghadapi krisis dan tantangan global.
"Saya berharap setelah kalian selesai dari sini (Polbangtan), kalian mampu menjadi champion untuk membantu petani memastikan mereka tidak miskin. Sebab, negara ini bisa baik kalau pertaniannya baik," ujar SYL saat memberikan kuliah umum di Polbangtan Bogor, Jawa Barat, dalam siaran persnya, Sabtu (8/4).
Baca juga: Kementan Kukuhkan 14 Duta Polbangtan/PEPI 2023
Lebih dari itu, SYL juga mendorong anak-anak Polbangtan mempertajam arah dan tujuan dalam mengelola pertanian di sekitar rumahnya.
Dia mencontohkan, dari satu hewan ternak sapi maka setiap orang bisa menghasilkan banyak keuntungan yang bernilai ekonomis tinggi.
"Pertanian itu menguntungkan. Misalnya kita ternak sapi, susunya itu bisa kita jual, kotorannya bisa jadi pupuk, dari sana bisa menghasilkan beras, dari beras bisa kita makan."
"Karena itu kalian harus tanamkan menjadi champion, menjadi pionir di rumah kalian untuk bangsa dan negara," katanya.
SYL menambahkan ke depan lulusan Polbangtan harus memiliki modal network yang kuat agar memiliki kemudahan dalam mengelola produksi dari hulu sampai hilir. Termasuk kemampuan menguasai pasar dalam melakukan penjualan.
"Saya minta kalian perbanyak membangun network agar bisa memastikan produksi dari hulu sampai hilir berjalan dengan baik. Jadi kamu hadir di Polbangtan ini untuk membuat kamu secara pasti tidak miskin. Karena itu, pendidikan sangat penting," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Didampingi Mentan SYL Lakukan Percepatan Tanam Padi di Tuban
Di tempat yang sama, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan mahasiswa Polbangtan saat ini sudah masuk pada tahap budidaya dan bisnis melalui marketplace.
Mereka diberikan pembelajaran mengenai manajemen hulu hilir dan mengakses modal kredit usaha rakyat (KUR).
"Kegiatan utama pembangunan petani milenial saat ini adalah agar mereka bisa mengakses KUR. Kalau sudah ambil KUR dia sudah menjadi petani pengusaha milenial."
"Kedua, kami juga melakukan pendampingan pertanian presisi berbiaya rendah. Alhamdullilah anak anak kita antusias. Insyaallah pertanian kita maju, mandiri dan modern," jelasnya. (RO/S-2)
Masa depan pertanian Indonesia berada di pundak anak muda
Melalui SDM berkualitas, pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian akan mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa pertanian harus didukung kalangan milenial sebagai generasi muda.
Kunjungan mahasiswa Polbangtan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan serta pengembangan praktik pertanian modern.
Program YESS mengusung sejumlah kegiatan seperti pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), permagangan, dan pendampingan usaha.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dispartan Tidore, Irma Arsyad mengatakan bahwa pihaknya merasa senang, karena dapat belajar mengadopsi ilmu pengetahuan tentang SGH.
Siswa dibekali pemahaman mengenai isu-isu krusial perubahan iklim, seperti pengelolaan limbah, energi terbarukan dan emisi karbon.
Mendiktisaintek menyayangkan turunnya minat belajar di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), padahal bidang ini menjadi tulang punggung kemajuan iptek.
Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tren karier digital, transformasi dunia kerja, dan peluang global di era teknologi.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved