Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) menyebut bahwa masih banyak yang perlu dibenahi dan juga terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mendorong hilirisasi industri di Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Doddy Widodo mengungkapkan, tantangan pertama yang harus dihadapi ialah terkait kesiapan infrastruktur dan juga kesiapan energi yang dimiliki Indonesia. Menurutnya, kesiapan tersebut tentunya untuk mendukung kegiatan-kegiatan smelter yang ada di Indonesia.
"Masih banyak yang perlu dibenahi dalam hilirisasi industri dan juga terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi untuk mendukung hilirisasi di Indonesia. Terutama dalam kesiapan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan listrik di luar Pulau Jawa untuk mendukung kegiatan smelter kita," ujar Doddy dalam acara Executive Forum: "Mengakselerasi Hilirisasi Industri" di Jakarta, Kamis (30/3).
Baca juga: Jokowi: Empat Negara Terlibat Pengembangan Smelter Nikel di Luwu Timur
Yang kedua, lanjut Doddy, kesiapan sumber daya manusia (SDM) sebagai operator smelter juga menjadi tantangan yang harus dihadapi dalam menjalankan hilirisasi di Indonesia. Lalu ketiga, kesiapan riset dan teknologi untuk mendukung hilirisasi smelter juga menjadi hal yang harus dipenuhi dalam hilirisasi.
Kemudian keempat, Doddy menuturkan, pengawasan dan pembinaan (wasdal) yang kontinu dan komprehensif juga harus ditingkatkan lebih baik dalam rangka mendukung daya saing industri yang lebih baik.
Baca juga: Pengusaha Optimistis Program Hilirisasi Dorong Capaian Target Investasi 2023
"Tanpa wasdal yang baik tentunya membuat kita ngeri-ngeri sedap, karena hal tersebut akan menimbulkan ketakutan terhadap kurangnya kebutuhan untuk hilirisasi," tuturnya.
Ia melanjutkan, untuk kawasan industri sendiri juga harus mendekati bahan baku dan energi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW). Kemudian hilirisasi industri juga harus dilanjutkan untuk sektor turunan smelter, seperti stainless steel, EV, ingot, aluminium, tube dan bar tembaga.
"Untuk turunan smelter ini, sampai sekarang itu masih tertatih-tatih. Oleh karena itu hal tersebut juga perlu kita dukung dengan cepat," kata Doddy.
Lebih lanjut, Doddy mengatakan, dalam pengolahan SHP juga masih belum terdapat pemanfaatan secara efektif terhadap sisa-sisa hasil pemurnian seperti red mud, terak, dross, dan monasit.
Baca juga: Kementerian Investasi Tetapkan 21 Komoditas Prioritas Hilirisasi, Ini Daftarnya
Selain itu, saat ini juga diperlukan dukungan logistik terhadap produk smelter, sehingga produk tersebut dapat tersalurkan ke seluruh Indonesia secara efisien tanpa harus melakukan ekspor.
"Sebenarnya pemerintah sudah memberikan dengan lengkap, tinggal permasalahan yang ada di turunannya saja. Ini tentunya harus kita benahi dan kita hadapi, kita tidak bisa mundur lagi dan apapun resikonya kita harus jalani bersama untuk mencapai hilirisasi ini," tuturnya. (Fik/Z-7)
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Ibas menekankan pentingnya peningkatan produktivitas dan diversifikasi produk kakao.
KOMITMEN mempercepat sinergi investasi hilirisasi dan pengembangan sumber daya manusia kembali ditekankan Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PETRONAS Chemicals Group Berhad (PCG) memperkuat kemitraan strategisnya melalui penandatanganan kelanjutan nota kesepahaman (MoU).
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Perkuat Pasar Indonesia, Cognex Hadirkan Pusat Layanan & Demo Teknologi di Bekasi
Pabrik ini diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan menjadi pusat inovasi industri gula yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved