Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelontorkan 1.400 ton beras ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menekan harga komoditas tersebut yang sudah sangat tinggi terutama di Atambua, Ende dan Maumere. Intervensi dilakukan mengingat harga beras medium di NTT sempat menembus Rp17 ribu per kilogram.
Distribusi beras ke provinsi itu terbagi dalam dua kali pengiriman dengan menggunakan kapal milik PT Pelayaran Indonesia (Pelni) dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Kloter pertama diberangkatkan Minggu (25/3) lalu sebanyak 600 ton. Kemudian, kloter kedua, dikirim, hari ini, Rabu (29/3), sebanyak 800 ton.
Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto mengungkapkan tingginya harga beras di NTT tidak terlepas dari status provinsi itu yang bukan merupakan sentra padi.
Baca juga: Pengamat: Bapanas Keliru Tafsirkan Data Produksi Beras Nasional
“Kondisi pertanian beras di NTT tidak surplus seperti di Jawa Timur,” ujar Andriko melalui keterangan tertulis, Rabu.
Hal itu yang memicu kurangnya pasokan di wilayah tersebut sehingga membuat harga melambung.
Baca juga: Keterlambatan Impor Dorong Kenaikan Harga Beras
"Sebenarnya bahan pangan pokok kami dari sisi ketersediaan terbilang aman. Namun karena Indonesia begitu luas, distribusi pangan juga harus dipastikan efektif dan efisien,” tuturnya.
Pemenuhan kebutuhan beras murah untuk masyarakat NTT saat ini dikolaborasikan dengan Perum Bulog selaku pemilik komoditas, Kementerian Perhubungan dan PT Pelni sebagai penyedia kapal.
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Menteri Perhubungan Andre Mulyana mengatakan proses distribusi merupakan kunci dalam upaya menjaga stabilitas harga.
"Itulah peran tol laut, yaitu berusaha menjahit semua kebutuhan. Tidak hanya terpaku pada trayek-trayek yang sudah ditetapkan tapi juga akan lebih fleksibel jika ada kebutuhan sebagaimana disampaikan oleh Badan Pangan Nasional, Bulog maupun kementerian untuk melakukan perjalanan-perjalanan khusus pengiriman pangan dan beras demi menjaga kestabilan harga," jelasnya. (Ant/Z-11)
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemeriksaan beras dan pangan lainnya yang khusus didistribusikan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Seluruh pengiriman ini dilakukan dalam skema Business to Business (B2B) antara petani jagung dan peternak layer yang difasilitasi oleh NFA untuk memperkuat rantai pasok jagung nasional.
Pemerintah akan memberikan perlindungan terhadap para petani dan peternak di dalam negeri seiring dimunculkannya rencana kebijakan penghapusan kuota impor oleh Presiden Prabowo Subianto.
Badan Pangan Nasional menegaskan bahwa beras yang didistribusikan kepada masyarakat harus dalam kondisi yang baik dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved