Kamis 16 Maret 2023, 22:46 WIB

Ketidaksesuaian Harga Sebabkan Bulog Kesulitan Serap Gabah secara Maksimal

Ficky Ramadhan | Ekonomi
Ketidaksesuaian Harga Sebabkan Bulog Kesulitan Serap Gabah secara Maksimal

ANTARA/IGGOY EL FITRA
Petani mengangkut gabah seusai panen dengan mesin panen padi di areal pesawahan.

 

GURU besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Indonesia Dwi Andreas Santosa menyebut bahwa kesulitan Bulog dalam menyerap gabah diakibatkan oleh harga gabah yang tidak sesuai.

Ia mengatakan, sebelumnya melalui surat edaran (SE) No.47/TS.03.03/K/02/2023 yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog hanya diperbolehkan membeli Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga maksimum Rp4.550 per kg. Sedangkan pada saat itu harga gabah sudah mendekati Rp6.000 per kg.

"Walaupun sekarang harga pembelian pemerintah (HPP) dinaikkan ke Rp5000, itu pun juga masih sangat sulit, karena harga pasar GKP itu sudah diatas Rp5.500. Hal itu lah yang membuat Bulog tidak maksimal dalam membeli atau menyerap. Karena bulog membelinya dibatasi dengan aturan pemerintah," ujar Dwi kepada Media Indonesia, Kamis (16/3).

Baca juga: Mendag Usul Impor Beras saat Panen Raya, Badan Pangan: Kita Fokus Serap Gabah

Lebih lanjut, terkait dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang mengatakan akan melakukan impor beras akibat stok beras Bulog yang minim, Dwi mengatakan bahwa pihaknya menolak keras terkait impor beras tersebut.

Menurutnya, mewacanakan impor beras di saat panen raya itu akan menyakitkan para petani. Karena di saat panen raya seperti ini, petani sedang menikmati harga-harga yang sangat baik.

Baca juga: Pengamat: Butuh Waktu Tunggu Harga Beras Turun

"Tunda dulu lah pemerintah kalau mau mengeluarkan pernyataan seperti itu. Tunggu dulu sampai sekitar bulan Agustus, agar kita tahu persis yang sebenarnya mengenai produksi nasional di tahun 2023 ini dan berapa stok yang ada," ucapnya.

"Kita tunggu perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bapanas terkait produksi nasional dan stok yang tersedia. Kalau itu semua sudah ketahuan, impor bisa diputuskan lebih pasti, kalau pun itu harus terjadi. Jadi, harus diputuskan dengan benar tidak asal impor saja," imbuhnya. (Fik/Z-7)

Baca Juga

ANTARA/ROSA PANGGABEAN

BTPN Syariah Incar Segmen yang tidak Tersentuh oleh Perbankan

👤Antara 🕔Kamis 23 Maret 2023, 10:26 WIB
BTPN Syariah memberikan paket pembiayaan untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah...
ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

Kenaikan Suku Bunga Bikin Dolar AS Terpuruk

👤Angga Bratadharma 🕔Kamis 23 Maret 2023, 09:45 WIB
The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis...
Ist

Presiden Optimistis Kemajuan Papua di PYCH

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 08:57 WIB
Presiden mengekspresikan optimismenya itu dalam acara peresmian Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH), di Jayapura, Papua, Selasa (21/3)...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya