Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GURU besar Institut Pertanian Bogor sekaligus Ketua Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Indonesia Dwi Andreas Santosa menyebut bahwa kesulitan Bulog dalam menyerap gabah diakibatkan oleh harga gabah yang tidak sesuai.
Ia mengatakan, sebelumnya melalui surat edaran (SE) No.47/TS.03.03/K/02/2023 yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bulog hanya diperbolehkan membeli Gabah Kering Panen (GKP) dengan harga maksimum Rp4.550 per kg. Sedangkan pada saat itu harga gabah sudah mendekati Rp6.000 per kg.
"Walaupun sekarang harga pembelian pemerintah (HPP) dinaikkan ke Rp5000, itu pun juga masih sangat sulit, karena harga pasar GKP itu sudah diatas Rp5.500. Hal itu lah yang membuat Bulog tidak maksimal dalam membeli atau menyerap. Karena bulog membelinya dibatasi dengan aturan pemerintah," ujar Dwi kepada Media Indonesia, Kamis (16/3).
Baca juga: Mendag Usul Impor Beras saat Panen Raya, Badan Pangan: Kita Fokus Serap Gabah
Lebih lanjut, terkait dengan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang mengatakan akan melakukan impor beras akibat stok beras Bulog yang minim, Dwi mengatakan bahwa pihaknya menolak keras terkait impor beras tersebut.
Menurutnya, mewacanakan impor beras di saat panen raya itu akan menyakitkan para petani. Karena di saat panen raya seperti ini, petani sedang menikmati harga-harga yang sangat baik.
Baca juga: Pengamat: Butuh Waktu Tunggu Harga Beras Turun
"Tunda dulu lah pemerintah kalau mau mengeluarkan pernyataan seperti itu. Tunggu dulu sampai sekitar bulan Agustus, agar kita tahu persis yang sebenarnya mengenai produksi nasional di tahun 2023 ini dan berapa stok yang ada," ucapnya.
"Kita tunggu perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bapanas terkait produksi nasional dan stok yang tersedia. Kalau itu semua sudah ketahuan, impor bisa diputuskan lebih pasti, kalau pun itu harus terjadi. Jadi, harus diputuskan dengan benar tidak asal impor saja," imbuhnya. (Fik/Z-7)
Akibat adanya dugaan praktik monopoli yang dilakukan perusahaan bermodal besar, maka pasokan gabah di tingkat penggilingan menjadi berkurang
Pada puncak panen Mei lalu harga gabah naik menjadi Rp6.200 hingga Rp6.500 per kilogram
Kekeringan tersebut telah membuat pemilik penggilingan padi sulit mendapatkan gabah kering pungut (GKP) dan gabah kering giling (GKG).
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
SEORANG pemuda di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, harus mendapat perawatan di rumah sakit gara-gara diamuk warga setelah mencuri dua karung gabah padi.
PERUM Bulog berhasil mencapai angka serapan gabah dan beras sebesar 300.000 ton.
Saat ini harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai Rp8.600 per kilogram.
KENDATI harga beras di pasaran belakangan mengalami kenaikan cukup tinggi, namun di tingkat petani KabupatemTemanggung, Jawa Tengah hanya sampai kisaran Rp9.500/Kg.
BERKURANGNYA suplai gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) ke penggilingan kemungkinan menjadi salah satu faktor penyebab berkurangnya pasokan beras di pasaran.
Bulog Sulsel dan Sulbar kalah harga dalam membeli gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG), terkendala harga pembelian pemerintah (HPP)
PEMERINTAH melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) dan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras
Harga rata-rata GKP petani di kawasan tersebut kini mencapai Rp 5.800 per kg dan harga di pabrik Rp 6.100 per kg. Harga tersebut juga sama dengan harga di pabrik luar daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved