Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRAKIRAAN pemerintah terkait pertumbuhan ekonomi di triwulan I 2023 dinilai berpeluang besar untuk dicapai. Pasalnya, sejumlah indikator utama perekonomian dalam negeri masih dalam kondisi yang aman.
Periset dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kondisi indikator utama yang cukup baik itu juga didukung oleh tingkat inflasi dalam negeri yang relatif terkendali.
"Kalau kita bandingkan dengan triwulan IV tahun 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai angka 5,01%, saat itu salah satu tantangan dari pertemuan ekonomi adalah angka inflasi yang relatif tinggi. Sementara di triwulan pertama di tahun ini hingga Februari menunjukkan angka inflasi yang melandai," kata Yusuf saat dihubungi, Selasa (14/3).
Baca juga : Mobilitas Naik, Ekonomi Diperkirakan Tumbuh 5% di Triwulan I
Turunnya tingkat inflasi tersebut menurutnya tak lepas dari kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia dan berbagai pengendalian inflasi lainnya. Namun dengan kondisi terkini, kenaikan inflasi juga masih menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi.
Terlebih dalam waktu dekat Ramadan akan tiba. Biasanya, kata Yusuf, itu merupakan momen yang dapat mengerek harga-harga pangan dan mempengaruhi tingkat inflasi secara umun.
Baca juga : Kinerja Anggaran Negara Catatkan Surplus Rp131 Triliun
"Kita tahu bahwa di bulan maret beberapa komoditas pangan ini mengalami kenaikan dan akan ada momentum sisanya bulan Ramadan yang biasanya atau pada umumnya mendorong kenaikan harga," kata dia.
"Sehingga tentu level kenaikan inflasi ini juga akan ikut menentukan bagaimana pemulihan ataupun pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama," sambung Yusuf.
Hal lain yang perlu dicermati untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun ini ialah dari sisi belanja pemerintah. Itu berkaitan dengan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat demi menjaga daya beli di tengah kenaikan harga-harga pangan.
"Itu juga akan ikut membantu daya beli masyarakat terutama mereka yang terkategori kelompok pendapatan menengah ke bawah," pungkas Yusuf.
Sebelumnya, pemerintah menyatakan optimistis perekonomian Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan di angka 5,0% pada triwulan I 2023. Sebab, sejumlah indikator utama ekonomi nasional konsisten berada di posisi yang kuat dan diyakini dapat mendongkrak kinerja ekonomi dalam negeri.
"Untuk triwulan I 2023 ini kita masih berharap akan mendekati 5,0%. Karena memang konsumsi cukup kuat meski kita perlu mewaspadai dari sisi ekspor yang akan mengalami koreksi dari sisi pertumbuhannya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN, Selasa (14/3). (Z-5)
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved