Jumat 24 Februari 2023, 06:30 WIB

Jadi Pembuka IPO Jumbo, Akankah PGEO Bawa Hoki Bagi Investornya?

Fetry Wuryasti | Ekonomi
Jadi Pembuka IPO Jumbo, Akankah PGEO Bawa Hoki Bagi Investornya?

Dok.Ist
Salah satu lokasi pembangkit listrik milik PGE.

 

Pencatatan saham perdana (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) akan menjadi pembuka IPO kategori jumbo di paruh pertama tahun ini. Dengan harga Rp875 per lembar saham, PGEO yang   melepas sebanyak 10,35 miliar saham yang mewakili sebesar 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO bakal meraup dana hingga Rp9,05 triliun.

Tahun lalu, IPO kategori jumbo yang menyerap dana di atas Rp5 triliun dipegang oleh GOTO Rp 13,7  triliun dan BELI  Rp8 triliun.  Pada tahun sebelumnya yakni 2021, ada Bukalapak dan Mitratel yang menggaet dana jumbo masing-masing Rp21,9 triliun dan Rp17,9 triliun. 

Berbeda dengan IPO perusahaan yang meraup dana relatif kecil, perusahaan dengan perolehan dana jumbo umumnya kurang beruntung dalam perdagangan sahamnya. Harga sahamnya cenderung turun di bawah harga IPO.  Contoh yang palinga banyak diingat masyarakat adalah saham GOTO yang saat IPO berada di level 338 kini harga sahamnya bertengger di 116. Demikian juga Mitratel dengan harga MTEL yang saat IPO ada di level 800 kini berkisar di 700. 

Hanya saham BELI atau Blibli yang masih bertahan di atas harga IPO yakni 440 dan kini di 456. 

Berbagai faktor menjadi penyebab ambruknya harga saham IPO berkategori jumbo. Nilai rupiah yang jumbo ditenggarai jadi penyebab sulitnya mengontrol harga dari saham IPO jumbo.

Hari ini, Jumat (24/2) PGEO akan memulai debut perdananya sebagai IPO Jumbo.Lalu akankah saham PGEO akan langsung lunglai di hari pertama atau masih memberikan perlawanan sehingga mencetak gain bagi para investornya?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan posisi PGEO cukup unik. Dari kondisi persaingan usaha di dalam negeri, ada 6 perusahaan di mana Pertamina Geothermal merupakan pemegang market share terbesar di Indonesia.

Dari posisinya sebagai BUMN, kapasitas terpasangnya yang merupakan terbesar baik di dalam negeri maupun secara internasional, serta permintaan datang dari PLN yang merupakan supplier listrik utama di Indonesia.

"Kalau kami lihat, 6 pelaku bisnis panas bumi masih rendah. Sehingga, rencana IPO Pertamina Geothermal Energy (PGEO) ini berpotensi disambut oleh pelaku pasar dan investor," kata Nico, Kamis (23/2).

Dalam prospektusnya, fokus PGEO ingin mengembangkan tenaga panas bumi secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Dilihat dari sumber daya dan cadangan, PGEO dinilai dapat menghasilkan listrik dari sumber panas bumi selama tiga dekade terakhir dan berkontribusi pada kemampuan Indonesia untuk mempertahankan jaringan listrik.

"Selalu menjadi pertanyaan, prospek bisnis PGEO ke depannya," kata Nico.

Pertama, bisa dilihat dari tingkat urgensi kebutuhan listrik di mana  pasar tenaga listrik Indonesia yang merupakan terbesar di Asia Tenggara, bahkan diperkirakan tumbuh dengan kuat. "Terlebih, klien PGEO adalah PLN," kata Nico.

Kedua, dari sisi dukungan pemerintah. Ketiga, kapasitas terpasang PGEO menyumbang sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia per 31 Desember 2021.

Jika dibandingkan dari sisi kapasitas terpasang per kuartal I-2022, PGEO memiliki 1,877 kapasitas terpasang, terdiri dari 672 MW yang terinstal dan 1,205 dengan joint operating contract.

Lalu, Star Energy sebesar 875 MW, Sarulla Operations sebesar 330 MW, Supreme Energy sebesar 176 MW, Geo Dipa Energi sebesar 130 MW dan KS Orka sebesar 95 MW.

Lebih jauh lagi, PGEO di pasar internasional pun menempati posisi pertama, diukur dari kapasitas terpasang. Di posisi berikutnya ada Egytian Drilling Company (EDC), yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 1,185 MW.

"Maka kami memandang bahwa secara prospek bisnis PGEO cukup baik ke depannya," kata Nico.

Hal ini didukung oleh sifat energinya yang lebih disukai karena rendah emisi, posisinya yang kuat di market, kliennya yang merupakan distributor utama atas jaringan listrik di Indonesia, levelized cost of electricity (LCOE) atau biaya listrik rata-rata yang dinilai lebih murah bahkan dari batu bara, serta kapasitas terpasangnya yang terbesar di Indonesia bahkan secara internasional.

Kemudian, secara kinerja keuangan, dari tingkat profitabilitas di sepanjang kuartal III-2022, pendapatan PGEO hanya tumbuh terbatas atau sebesar 3,9% secara tahunan dan dari sisi bottom line tumbuh sebesar 16,8% dengan margin sebesar 57,4%.

"Dari sisi likuiditas, current ratio  atau kelancaran untuk kewajiban membayar terukur sebesar 0,5x. Ini cukup memprihatinkan atas kemampuan dalam memenuhi kewajibannya untuk jangka pendek yang sebesar US$ 614,9 juta. Namun, jika ditinjau dari tingkat solvabilitas, interest coverage ratio (ICR) atau rasio kemampuan perusahaan menutup beban bunga tercatat sebesar 27,2x. Kami melihat PGEO memiliki kapasitas dalam memenuhi kewajibannya," kata Nico. 

Bila melihat dari data-data yang ada seharusnya saham PGEO akan positif pada perdagangan hari ini.  Namun pasar bisa saja berkehendak lain.  Kita nantikan saja pergerakan harga saham PGEO di hari pertama hingga tiga bulan ke depan. Semoga cuan menanti para investornya. (E-1)

Baca Juga

Ist

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Mitra Bisnis, SUN Energy Realisasikan Bauran Energi

👤mediaindonesia.com 🕔Kamis 23 Maret 2023, 11:26 WIB
Sebagai salah satu perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy kembali berkolaborasi bersama pemerintah, mitra...
Medcom.id

UU Cipta Kerja Beri Dampak Positif bagi Perekonomian

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Kamis 23 Maret 2023, 11:23 WIB
Pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dinilai akan berdampak signifikan pada...
ANTARA/ROSA PANGGABEAN

BTPN Syariah Incar Segmen yang tidak Tersentuh oleh Perbankan

👤Antara 🕔Kamis 23 Maret 2023, 10:26 WIB
BTPN Syariah memberikan paket pembiayaan untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya