Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
APAKAH kamu familiar dengan istilah Management Trainee (MT)? MT menjadi salah satu pilihan karier yang banyak diincar oleh jobseeker terutama fresh graduate.
Kalau kamu ingin menjadi future leader di perusahaan impian, pastikan kamu mencoba cara ini. Management trainee akan jadi batu loncatan yang sangat penting untuk kariermu.
Jadi, apa itu management trainee dan apa saja sih tugas dan tanggung jawab serta keahlian yang harus dimiliki? Ayo disimak penjelasan berikut.
Management trainee atau MT adalah bagian dari program perusahaan untuk lulusan baru yang tidak memiliki pengalaman. Mereka diberikan pelatihan yang tepat di setiap departemen perusahaan, lalu dievaluasi oleh manajer atau senior manajer dan ditempatkan di departemen yang mereka kuasai.
Tujuan program ini menciptakan calon manajer-manajer baru di perusahaan dari berbagai bidang, seperti pemasaran, penjualan, sampai operasional. Beberapa orang kerap menyamakan Management Trainee (MT) dengan program magang pada umumnya. Padahal, program MT lebih sulit dan menantang dari magang. Pasalnya, akan ada banyak kejutan sehingga peserta harus bersiap dengan skills yang dimiliki.
Selain itu, perbedaan magang dengan Management Trainee ialah MT sudah secara sah menjadi bagian dari perusahaan. Sementara jika magang, peserta dapat dibilang masih menjadi pihak luar dari perusahaan. Management Trainee pun merupakan peran yang diakui dalam organisasi perusahaan. Mereka ialah karyawan resmi. Namun dalam peran, jenjang karier, dan gaji yang berbeda dengan karyawan pada umumnya.
Jika berminat melamar sebagai Management Trainee, kamu juga perlu memahami bahwa perusahaan akan memiliki berbagai istilah yang berbeda. Contohnya, Management Associate Program, Future Leaders Program, Graduate Program, Global Leaders Program, Officer Development Program, dan lain sebagainya.
Namun, jika diperhatikan, istilah-istilah dari Management Trainee memiliki kemiripan yang menekankan pada leadership dan development atau kepemimpinan dan pengembangan. Artinya, kamu akan dikembangkan dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di perusahaan setelah menyelesaikan program Management Trainee.
Dalam kesehariannya, MT erat bekerja dengan manajer karena manajer ialah mentor dan orang yang memberikan penilaian kepada mereka. Apalagi bila melihat tujuan dari program MT yakni menciptakan manajer baru, pasti antara trainee dan manajer akan berkaitan satu sama lain. Maka dari itu, tugas dan tanggung jawab dari Management Trainee yaitu:
- Mendukung manajer dengan berbagai macam tugas, seperti penetapan tujuan dan pembuatan kebijakan.
- Memahami cara perusahaan beroperasi.
- Membantu manajer dalam membuat evaluasi kinerja, seperti menulis laporan atau menganalisa data.
- Membantu bagian administratif.
- Berpartisipasi dalam perencanaan strategis perusahaan.
- Membiasakan diri dengan tugas-tugas personalia.
- Melakukan riset terkait cara meningkatkan profitabilitas perusahaan dan menurunkan risiko.
- Membuat presentasi.
- Memantau pendapatan perusahaan.
Untuk mempersiapkan diri menjadi orang manajer, terdapat beberapa keahlian yang akan dilatih dan dibentuk dalam program management trainee.
a. Kepemimpinan.
Menjadi pemimpin yang ideal tak hanya berkutat mengoordinasi tugas ke bawahannya, tetapi juga mampu membuat kerangka tujuan de depan dan menentukan road map yang juga penting. Pemimpin harus punya kemampuan untuk menganalisa data atau situasi yang berkembang.
b. Komunikasi.
Komunikasi merupakan skill paling penting dalam management trainee. Skill ini bahkan bisa memengaruhi berhasil tidaknya menggaet klien.
Bisa juga dikatakan bahwa skill komunikasi merupakan inti yang akan menjaga hubungan kerja karena dapat memecahkan atau mencegah segala isu yang mungkin berkembang. Masalah akan bermunculan dan hanya lewat komunikasi yang efektif semua bisa dicegah.
c. Problem solving.
Dalam konteks memecahkan masalah, kandidat harus mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko. Banyak proyek yang keluar dari tujuan, anggaran, juga tenggat waktu karena kejutan kecil yang tidak bisa dikelola.
Problem solving sangat dibutuhkan, terutama saat masalah baru muncul. Tak banyak kandidat yang punya kemampuan ini dan akan jadi nilai lebih jika skill ini diolah dulu.
d. Adaptif.
Di lingkungan kerja yang serbacepat, perubahan akan terjadi cepat, dan pekerja dituntut mampu adaptasi secara langsung. Ketidakmampuan beradaptasi di situasi baru akan memberi persoalan sendiri, baik secara personal maupun kolektif. Sikap adaptif harus dikembangkan pula guna masih menghadapi tantangan baru dunia dalam kerja, baik secara internal atau eksternal.
e. Efisien.
Anggaran dalam suatu proyek kadang terbatas. Perlu kelihaian dalam mengelola anggaran supaya pengeluaran lebih efesien.
Efisenesi secara tak langsung akan membantu perusahaan tumbuh. Hal pertama yang dilakukan ialah memotong anggaran pengeluaran dan waktu. Hanya kandidat yang punya keahlian tinggi yang dapat melakukan efisiensi ini.
f. Inovatif.
Lewat inovatif, persaingan bisnis akan berpeluang besar lebih muda dimenangkan tanpa usaha yang berlebihan. Untuk skala yang lebih luas, inovasi mampu menghilangkan sekat pembatas sehingga kreativitas akan lebih terbuka.
g. Kemauan belajar.
Belajar adalah proses berkelanjutan, bahkan saat sudah masuk dunia kerja dan punya karier. Kemauan belajar akan direfleksikan pada kualitas perusahaan saat bisnis akan jauh berkembang berkat hal-hal baru yang didapat saat proses pembelajaran.
Karena selalu ingin di atas, perusahaan akan menuntut pekerja untuk selalu berkembang. Proses ini bisa didapat dari belajar tanpa henti.
h. Interpersonal skill.
Interpersonal skill dideskripsikan sebagai kemampuan yang dimiliki individu. Kemampuan untuk berbicara di depan banyak orang, berinteraksi dengan rekan kerja, mampu memberi solusi, mau mendengarkan masalah, dan memberi motivasi merupakan contoh interpersonal skill.
i. Pengetahuan tentang bidang yang digeluti.
Pengetahuan ini sangat dibutuhkan sebagai bentuk persiapan. Memahami bisnsi, termasuk organisasinya, merupakan aset penting yang dibutuhkan dalam management trainee.
f. Inovatif.
Lewat inovatif, persaingan bisnis akan berpeluang besar lebih muda dimenangkan tanpa usaha yang berlebihan. Untuk skala yang lebih luas, inovasi mampu menghilangkan sekat pembatas sehingga kreativitas akan lebih terbuka.
Melansir dari id.prosple.com, bila performa peserta selama masa latihan dinilai memuaskan, deretan karier pun pasti terjamin. Saat seorang pegawai biasa bisa menunggu bertahun-tahun untuk menginginkannya (bahkan terkadang tanpa kepastian), seorang MT bisa melesat untuk menduduki posisi manajerial dalam waktu lebih singkat.
Setelah mengetahui pengertian, tugas dan tanggung jawab, keahlian dan jenjang karier, berikutnya kita akan melihat gaji yang bisa didapatkan seorang management trainee? Secara rata-rata, gaji seorang management trainee sebesar Rp5 juta.
Namun, besaran gaji management trainee bisa berbeda-beda berdasarkan kebijakan dan perusahaan. Misalnya, di beberapa daerah besaran gaji seorang MT berada di tingkat UMR.
Nah, itu beberapa hal yang perlu kamu ketahui seputar profesi management trainee. Apakah kamu tertarik untuk memulai karier sebagai seorang MT? Jika iya, semoga artikel ini bermanfaat bagimu. (OL-14)
Dengan Integrated Foreign Exchange Feature QLola by BRI, Anda bisa mendapatkan cara cerdas untuk menangani transaksi mata uang asing langsung melalui platform digital.
Memilih software bisnis bukan lagi sekadar keputusan operasional, melainkan keputusan strategis yang dapat menentukan arah pertumbuhan jangka panjang bisnis Anda
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Masa pensiun bukan akhir dari produktivitas. Temukan 5 ide bisnis berbasis hobi yang cocok untuk pensiunan dengan Kredit BRIguna Purna dari BRI.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Perusahaan dengan lebih banyak perempuan di posisi manajemen senior cenderung lebih optimistis terhadap pertumbuhan bisnis.
Banyak perusahaan harus menghadapi biaya yang tinggi, birokrasi rumit, serta kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kerja yang terampil.
Forum Fasilitas Produksi Migas (FFPM) 2024 yang diadakan selama 3 hari di Hotel The Westin Surabaya
Secara keseluruhan, ilmu manajemen telah berkembang dari pendekatan yang sederhana dan reaktif menjadi lebih strategis dan terintegrasi dengan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved