PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo optimistis bisa memperkuat bisnis segmentasi korporasi di 2023. Segmentasi korporasi meliputi LoB-LoB Property, Marine (cargo & hull), Energy Offshore dan Onshore, Engineering, serta Tanggung Gugat.
Itu disampaikan Direktur Bisnis Strategis Asuransi Jasindo, Syah Amondaris, di Jakarta, Kamis (9/2). "Selain LoB-LoB tersebut, kami juga tetap fokus pada produk-produk yang memang menjadi penugasan dari pemerintah, seperti AUTP/AUTS dan Asuransi Barang Milik Negara (ABMN)," katanya.
Ia menambahkan, saat ini Asuransi Jasindo melakukan refocusing pada segmentasi korporasi sebagai core competence. Jasindo membagi menjadi dua segmentasi, yaitu korporasi BUMN dan korporasi non-BUMN.
Syah Amondaris melanjutkan, di 2023 perusahaan tidak boleh lengah, tantangan terhadap industri asuransi pasti ada, dan ditambah ancaman resesi. Karenanya, pada tahun ini, pihaknya merancang strategi-strategi yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai target RKAP 2023. "Adapun strategi tersebut ialah strategi bisnis dan strategi enablers yang kami rancang untuk menyesuaikan dengan core competence perusahaan, sumber daya yang ada, kebutuhan pasar, dan strategic issues yang akan dihadapi perusahaan ke depan," katanya.
Ia mengakui di tahun ini kepercayaan pasar akan perusahaan semakin meningkat. Dengan begitu bisnis akan tumbuh positif. Hal ini karena kembali positifnya RBC Asuransi Jasindo.
Menurutnya, kembali positifnya RBC Jasindo tak lepas dari peran banyak pihak seperti pemegang saham (IFG dan Kementerian BUMN), regulator (OJK), pelanggan Jasindo, serta karyawan dan keluarga besar Jasindo. Ada beberapa langkah yang dilakukan antara lain melakukan restrukturisasi asuransi kredit sebagai bagian dari langkah penyehatan keuangan perusahaan, melakukan divestasi penyertaan saham, dan revaluasi aset milik Jasindo.
IFG sebagai holding yang menaungi Jasindo pun telah mendukung rencana penyehatan keuangan Jasindo dengan memberikan pinjaman pemegang saham sebesar Rp250 miliar. "Kami pastikan semua langkah tersebut telah kami laporkan dan dimonitoring oleh OJK," tutupnya. (RO/OL-14)