Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DIREKTUR Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mendukung rencana pemerintah yang mengubah mekanisme pungutan ekspor batu bara.
Dalam hal ini, dari sebelumnya Badan Layanan Umum (BLU) menjadi Mitra Instansi Pengelola (MIP) penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Menurut Hendra, MIP berfungsi sebagai pungut salur iuran batu bara dari perusahaan tambang batu bara. Serta, bakal disalurkan kembali kepada pemasok batu bara untuk kepentingan dalam negeri (DMO).
Baca juga: Harga Batu Bara Mulai Merosot, Progres Hilirisasi Dinanti
Pemerintah diketahui telah mewajibkan produsen batu bara untuk menjual 25% dari jumlah produksi tahunan untuk kebutuhan dalam negeri. Namun, sejumlah produsen ada yang tidak patuh dengan tidak memenuhi target 25% DMO.
"Kami mendukung pembentukan suatu lembaga yang mengelola skema pungut salur DMO batu bara. Harapannya, lembaga tersebut bisa menjamin keadilan bagi seluruh pemasok," kata Hendra saat dihubungi wartawan, Jumat (3/2).
"Skemanya seperti pungut salur, numpang lewat sebenarnya. Uangnya yang dipungut dari pengusaha nanti dikembalikan lagi ke pengusaha. Jadi, kalau mau ekspor bayar dulu (melalui MIP)," imbuhnya.
Baca juga: Presiden: Konsistensi Hilirisasi Jadi Kunci Menuju Negara Maju
Alasan lain soal dukungan pembentukan MIP, yakni sejumlah produsen batu bara keberatan dengan kebijakan harga jual DMO sebesar US$70 per ton. Pasalnya, pengusaha akan dirugikan jika harga pasaran batu bara lebih dari US$70, bahkan sempat mencapai US$400 per ton.
Dengan adanya MIP, pihaknya menilai langkah tersebut akan menjadi jalan keluar atas keluhan produsen batu bara. Sebab, harga jual yang akan dilepas mengikuti mekanisme pasar.
"Saat PLN hanya menjual US$70 per ton, pengusaha batu bara banyak yang tidak patuh. Ngapain pasok ke dalam negeri kalau bakal rugi. Dengan MIP akan diatur, skemanya dengan harga pasar," jelas Hendra.(OL-11)
Kementerian ESDM mencatat produksi batu bara dari Januari hingga Juni 2025 mencapai 357,6 juta ton. Angka tersebut setara 48,34% dari target 2025 sebesar 739,7 juta ton.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
PT TBS Energi Utama membukukan pendapatan konsolidasian sebesar US$172,2 juta. Angka itu lebih rendah dibandingkah periode yang sama di tahun sebelumnya.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Perusahaan tetap menjalankan strategi efisiensi biaya dan optimalisasi kontrak residual dari sektor perdagangan dan jasa batu bara.
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Pelajari jenis energi: surya, angin, air, dan lainnya. Sumber daya penting untuk kehidupan dan masa depan berkelanjutan.
Temukan esensi sumber energi: dari kekuatan alam terbarukan hingga energi tak terbatas. Pelajari, pahami, dan manfaatkan potensi energi untuk masa depan berkelanjutan.
Di tengah tantangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi yang mempengaruhi industri minyak dan gas, Indonesian Petroleum Association (IPA) akan mengumpulkan para eksekutif terkemuka
Tenaga Ahli Menteri ESDM Satya Hangga Yudha menyatakan optimistis Indonesia mampu mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan memenuhi target emisi karbon yang ditetapkan.
Direktur Jenderal Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) Francesco La Camera menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhatikan secara khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved