Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
DIREKTUR Utama BEI Iman Rachman memberikan informasi terkini tentang kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) dari 1 Januari-31 Januari 2023 yang mengalami koreksi sebesar 0,16%. Penurunan ini lebih disebabkan tindakan aksi ambil untuk (profit taking) atau realokasi portofolio investor asing ke negara-negara yang sebelumnya mengalami koreksi dalam sehingga sahamnya menjadi murah.
Pembukaan kembali ekonomi Tiongkok pada awal Januari juga membuat investor masuk ke sana agar tidak tertinggal momentum. "Indeks turun bukan karena fundamental ekonomi Indonesia, melainkan karena akhir tahun lalu investor mengambil profit taking dari bursa kita, lalu membeli saham ke bursa-bursa yang akhir tahun lalu tumbuh negatif, seperti bursa Hong Kong yang turun signifikan," kata Iman, dalam temu media, Jakarta, Kamis (2/2).
BEI cukup optimistis IHSG akan mampu tumbuh sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang disampaikan pemerintah. Dari sisi kapitalisasi pasar pada periode yang sama terkoreksi 0,1% menjadi Rp9,42 triliun pada 31 Januari dari Desember 2022 sebesar Rp9,49 triliun.
Nilai transaksi perdagangan atau trading pada Desember 2022 sebesar Rp14,71 triliun menjadi Rp10,3 triliun per 31 Januari 2023 atau turun 30%. "Kami prediksi ini sebagai hal sementara," kata Iman.
Frekuensi perdagangan juga tercatat terkoreksi dari 1,31 miliar kali di akhir tahun turun 15% menjadi 1,11 miliar kali transaksi. Sementara volumenya dari 23,9 miliar saham turun 3% menjadi 18,3 miliar saham.
Dari sisi perusahaan tercatat, sampai 31 Januari 2023 ada 10 emiten baru yang mencatatkan sahamnya. "Bila per hari ini, jadinya sudah ada 11 perusahaan tercatat baru," kata kata Iman.
Karena itu, per 31 Januari 2023 jumlah perusahaan tercatat 835 dari 825 akhir 2022. BEI menargetkan di akhir 2023 ada 57 perusahaan tercatat baru. Sedangkan di 2022, targetnya hanya 56 perusahaan dan tercapai 59 perusahaan.
"Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan perusahaan tercatat sebesar 45,8%. Kami melihat antusiasme perusahaan untuk mencatatkan saham di pasar modal," kata Iman. (OL-14)
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved