Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

71 Perusahaan Sudah Antre untuk Berinvestasi di IKN

Insi Nantika Jelita
12/1/2023 16:08
71 Perusahaan Sudah Antre untuk Berinvestasi di IKN
Lokasi pembangunan istana presiden di kawasan IKN Nusantara, Kalimantan Timur.(Antara)

KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono menyatakan bahwa ada 71 perusahaan yang telah menyerahkan letter of intent (LOI) atau surat pernyataan minat berinvestasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, dia menjelaskan tiga investor di antaranya sudah mendapatkan Surat Izin Prakasa Proyek (SIPP) dari pemerintah.

”Investor yang berminat ada 100 lebih, tapi yang telah mengirimkan LOI ada 71 perusahan dari luar negeri dan dalam negeri," ungkap Bambang dalam keterangannya, Kamis (12/1).

Baca juga: PM Malaysia: Kami Punya Kepentingan di IKN

Komposisi investor IKN dalam negeri masih lebih banyak daripada yang investor asing. Terbaru, pemerintah Indonesia menerima 11 LOI dari Malaysia. Hal ini disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (9/1) lalu.

Belasan investor asal Negeri Jiran berminat menanamkan modalnya di berbagai sektor. Rinciannya, yakni pengelolaan sampah (waste managemen), infrastruktur telekomunikasi, properti, jalan raya, layanan kesehatan, farmasi, energi terbarukan, hingga ke platform e-commerce.

Adapun sebelas perusahaan Malaysia ialah Aliance MEP, Berjaya, Boustead Properties, Carsome, HCM Engineering, i2 Energy, Olympic Cable, Pharmaniaga, Reneuco, Success Electronics & Transformer Manufacturer, serta Tenaga Nasional.

Pada Sosialisasi Awal Peluang Investasi di IKN (Pre-Market Sounding) dari lahan yang ditawarkan sebesar 38 hektare, permintaan lahan dari calon investor (berdasar LOI) mencapai 965 hektare atau 25 kali lipat.

Baca juga: Menteri Bahlil: IKN Bak Perempuan Cantik Tanpa Bersolek

Kemudian, pada Market Sounding bersama Presiden Joko Widodo pada 18 Oktober 2022, hasilnya hingga Januari 2023 permintaan lahan mencapai 1.793 hektare atau 44 kali lipat.

Menurut Bambang, sektor infrastruktur dan utilitas paling banyak diminati investor. Setelahnya, mixed used dan komersial, perumahan, jasa konsultan, kesehatan, perkantoran swasta dan BUMN, perkantoran pemerintah, serta teknoolgi.

”Kami yakin infrastruktur di IKN yang menjadi fokus di 2023 dapat berjalan sesuai rencana atau bahkan lebih cepat,” tuturnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya