Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Program Pesantren Go Digital dari PT Telkom Disambut Hangat Santri dan Pesantren

Bayu Anggoro
11/1/2023 14:15
Program Pesantren Go Digital dari PT Telkom Disambut Hangat Santri dan Pesantren
Praktisi program Pesantren Go Digital (PGD) dari PT Telkom bersama anak-anak pesantren(MI/BAYU ANGGORO)


RIBUAN santri, ribuan web pesantren dan ribuan pengguna kartu santri nirtunai se-Indonesia telah menjadi pengguna aktif program Pesantren Go Digital (PGD) dari PT Telkom.

Hani Buntari, Squad Leader PGD, mengungkapkan sudah ada 1.125 pesantren yang mengikuti program literasi digital, 1.615 pesantren
berhasil membangun web pesantrennya, melahirkan lebih dari 2.000 santri
digital, serta 2.615 pengguna Kartu Santri dari sedikitnya 13 pesantren
se-Indonesia.

"Sejak dirilis 2021 lalu, antusiasme pesatren tinggi. Bahkan, kami
kami tidak bisa approval semua permintaan yang ada. Namun tahun ini kami coba fasilitasi semua karena target tahun ini akan bertambah 100 pesantren untuk semua program kami," katanya, Rabu (11/1).

Program PGD terdiri dari layanan kartu santri, website builder,
e-commerce, dakwah digital, dan konektivitas serta sedang dikembangkan
sistem manajemen Pesantren. Kartu Santri  memudahkan administrasi dan
transaksi santri di lingkungan pesantren, website builder mendorong
pesantren memiliki laman sendiri untuk berinteraksi dengan masyarakat global.

Kemudian, e-commerce akan memasarkan produk unggulan pesantren secara
online maupun offline. Layanan dakwah digital menjadikan santri sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah dan konektivitas agar
pesantren terhubung ke internet.

Sepanjang 2022 lalu, pesantren yang  mengikuti program Kartu Digital Santri antara lain ialah Pesantren Riyadul Jannah Cikarang, Bekasi; Pesantren Nurul Hidayah, Bojongnangka, Banten; Pesantren Hidayatuttholibin Indramayu; Pesantren Abu Abdillah, Lombok,
NTB, dan Pesantren Sabilul Muttaqin, Demak.

Kemudian, Pesantren Roudlotul Ulum, Bandung; Pesantren Nurul Falah,
Bogor; Pesantren MBS Wanayasa, Barjarnegara; Mahad Aisyiyah, Sragen;
Pesantren Mambaul Huda, Pekalongan, dan Pesantren Istana Quran,
Barjarnegara.


Beasiswa LPDP


Menurut Hani, sesuai dengan visi awal PT Telkom merilis Pesantren Go Digital yang juga relevan dengan visi Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama awal Februari nanti, yaitu transformasi digital Pesantren, sudah banyak terealisasi melalui program tersebut.

"Pesantren yang sudah mengadopsi Kartu Santri jadi tahu preferensi santri saat bertransaksi di kantin atau koperasi pesantren. Mereka jadi bisa memperkirakan apa saja jajanan yang harus banyak disiapkan. Masalah klise seperti uang santri hilang pun berkurang banyak setelah adopsi kartu cashless ini," katanya.

Kartu digital Santri juga memudahkan koordinasi pihak pesantren dengan
orangtua santri. Selain tentunya pengelolaan keuangan institusi
pesantren yang sebelumnya dikelola manual, telah berubah kelolaan lebih
digital.

Selain itu, santri yang sudah menguasai ilmu agama jadi lebih percaya
diri dengan juga menguasai ilmu digital. Bahkan, sebanyak tiga santri
peserta PGD memperoleh  beasiswa LPDP khusus Santri setelah memberikan
sertifikat belajar literasi digitalnya.

Wahyudi, Tribe Leader Smart Village and Community PT Telkom,
menambahkan, PGD adalah ikhtiar bersama antara PT Telkom dengan
pemerintah dan komunitas pesatren dalam mewujudkan Indonesia sebagai
kiblat ekonomi syariah dunia di tahun 2024. Menaikkan level peradaban
santri menjadi hal yang memungkinkan jika bersama dengan PT Telkom.
Sebab, selain tersedia berbagai layanan teknologi digital mutakhir, BUMN Teknologi Informasi Komunikasi tersebut juga siap dengan aneka sarana prasarana pendukung terkait.

"Platform digital yang lebih advance seperti Big Data, API Factory,
Internet of Things, Cloud Computing, Customer Engagement, dan lainnya
juga sudah kami miliki. Dari sisi sarana, Telkom sudah memiliki
Indonesia Digital Network untuk hadirkan jaringan internet dengan
keberadaan fiber optik sepanjang 164.912 km atau mencakup cakupan
layanan internet 99% dari populasi Indonesia," katanya.

PGD merupakan bagian dari Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand
produk dan layanan digital Telkom untuk mengakselerasi digitalisasi
masyarakat Indonesia. Dengan Leap, diharapkan mendukung pertumbuhan
ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya
kedaulatan digital nasional, sejalan target pemerintah dalam beberapa
tahun mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses https://leap.digitalbisa.id/. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya