Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MATA uang Amerika Serikat, dolar AS melonjak terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, karena pelaku pasar menunggu risalah pertemuan terakhir Federal Reserve (the Fed) pada Rabu (4/1/2023), dengan harapan mereka akan memberi sinyal lebih banyak pengetatan kebijakan.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, terangkat 0,95 persen menjadi 104,5070.
Euro turun menjadi 1,0566 dolar AS dari 1,0699 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,1988 dolar AS dari 1,2068 dolar.
Dolar AS dibeli 130,76 yen Jepang, lebih rendah dari 131,05 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Greenback naik menjadi 0,9351 franc Swiss dari 0,9249 franc Swiss. Dolar AS menguat menjadi 1,3659 dolar Kanada dari 1,3533 dolar Kanada, dan meningkat menjadi 10,5450 krona Swedia dari 10,4338 krona Swedia.
"Kami memperkirakan risalah FOMC Desember akan menjelaskan pandangan kebijakan pejabat Fed untuk tahun 2023. Perhatian pada pertemuan tersebut, Komite mengisyaratkan ekspektasi luas untuk suku bunga terminal yang jauh lebih tinggi tahun ini," kata analis di TD Securities dalam sebuah catatan.
The Fed akan merilis risalah dari pertemuan kebijakan Desember pada Rabu, dan para pedagang akan mempelajari pembacaan petunjuk tentang langkah bank sentral selanjutnya.
Bulan lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, menjadikan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 4,25-4,5 persen, sebagai bagian dari upaya terbarunya untuk mengendalikan inflasi. (Ant/OL-13)
Baca Juga: Harga Emas Naik Tajam Perpanjangan Keuntungan 3 hari Beruntun
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved