Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PENGGUNA gadget tentu tak lepas dari kebutuhan penggunaan aksesoris. Jenis aksesoris sendiri pun sangat beragam. Mulai dari yang mempercantik tampilan, hingga aksesoris yang mampu melindungi gadget agar lebih aman saat digunakan.
Semakin bertambahnya minat masyarakat terhadap gadget, semakin banyak pula merek yang menawarkan produk aksesoris dengan beragam keunikan dan inovasi.
Melihat potensi itu, The Case Bible ikut meramaikan pasar aksesoris sejak 2015. Mereka fokus pada perlindungan gadget stylish seperti yang bisa dilihat di akun @thecasebible.id di Instagram.
“Keinginan apapun yang berkaitan dengan case, The Case Bible adalah jawabannya. Itu arti dari The Case Bible,” ucap Vivi selaku owner The Case Bible dalam keterangannya pada Kamis (15/12).
Vivi mengatakan, pihaknya dalam meluncurkan setiap produk phone case, selalu menggunakan bahan hardcase dan full protective bumper agar tahan banting sehingga gadget konsumen terlindung dari goresan ataupun benturan yang dapat menyebabkan kerusakan.
Sementara itu, Vivi mengatakan The Case Bible juga memasarkan berbagai produk lain, seperti MacBook Case, Custom Ipad Case, Gadget Sleeve, Airpods Case, hingga aksesoris kecil seperti Beaded Charms, 3D Keychain, dan Popstand.
Baca juga: Kesehatan Mental adalah Fondasi untuk Masa Depan Anak
Untuk menjangkau konsumen, The Case Bible yang memiliki tagline Stylishly Protective ini menggunakan berbagai platform online, di antaranya melalui official website dengan tautan thecasebible.com, Instagram, Shopee, Tokopedia, dan juga melalui Whatsapp.
The Case Bible juga sering membuka pop up store di berbagai event yang diselenggarakan di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang (Jawa Tengah), Surabaya (Jawa Timur), dan berencana untuk terus menjajaki kota-kota besar lainnya.
“Kami akan terus berinovasi agar dapat menjadi brand pilihan nomor 1 di Indonesia untuk produk proteksi gadget. Selain itu, kami juga ingin terus berkolaborasi dengan brand-brand di luar sana, bukan hanya lokal juga internasional untuk menghasilkan lebih banyak koleksi menarik,” tutup Vivi. (R-3)
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Kondisi ini dikenal sebagai gadget neck, yaitu nyeri yang muncul karena posisi kepala menunduk terlalu lama, seperti saat menatap layar ponsel atau laptop.
Autisme virtual menyebabkan anak mengalami kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif, dan perilaku yang tidak lazim.
PP Tunas tidak melarang penggunaan gawai. Namun, PP mengatur produk, layanan, dan fitur (PLF) yang diakses anak harus sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Laptop memiliki layar, keyboard, touchpad, baterai, dan komponen komputer lainnya dalam satu perangkat yang bisa dilipat.
Kejagung mengungkap telah mendapat izin dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat untuk menyita sebuah laptop milik Tom Lembong
Laptop menggabungkan fungsi CPU, monitor, keyboard, dan touchpad atau mouse dalam satu perangkat ringkas yang mudah dibawa.
ICW juga menemukan bahwa rencana pengadaan laptop tidak tersedia dalam aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).
Berbeda dengan komputer desktop, laptop memiliki komponen utama seperti layar, keyboard, touchpad, prosesor, memori, dan baterai yang terintegrasi dalam satu perangkat.
Tom berdalih bahwa laptop dan tablet itu dimanfaatkan untuk menulis pleidoi yang tebalnya bakal berpuluh-puluh halaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved