Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
ATSIRI Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Atsiri Research Center (ARC) kembali mengekspor minyak nilam ke Prancis dengan nilai mencapai Rp2,5 milyar. Pelepasan komoditi ekspor tersebut dilakukan oleh Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di Kantor ARC USK Banda Aceh, Senin (5/12).
Ketua ARC USK Dr. Syaifullah Muhammad mengatakan, dirinya merasa sangat bersyukur karena upaya USK untuk membangkitkan kembali kejayaan nilam Aceh menunjukkan titik terang. Hal ini terlihat dengan keberhasilan USK melakukan ekspor komoditi unggulan Aceh ini.
"Kegiatan ekspor ini, merupakan bagian dari milestone ARC yang kita rencanakan sejak lama. Alhamdulillah, kerja keras dan niat baik yang kita akhirnya membuahkan hasil," katanya.
Syaifullah menilai, kegiatan ekspor ini sangat berarti tidak saja secara ekonomis melainkan mampu mendorong gairah masyarakat untuk giat menanam nilam. Pasalnya, dengan adanya kegiatan ekspor ini maka ARC membutuhkan minyak nilam yang semakin banyak kepada petani nilam, dengan harga yang menguntungkan.
Direktur PT. U Green Aromatics International Faisal Al Farisi menjelaskan, kegiatan ekspor ini merupakan kolaborasi bisnis antara USK dengan perusahaan asal Perancis yaitu Nat Green. Setelah kegiatan ekspor ini, maka selanjutnya USK akan rutin melakukan ekspor minyak nilam setiap dua bulan sekali.
Dirinya mengungkapkan, proses untuk mencapai ekspor ini tidaklah mudah karena banyak syarat yang harus dipenuhi untuk ekspor ini. Di antaranya adalah, USK tidak hanya harus menyediakan minyak nilam namun harus memiliki data yang real terkait kondisi pertanian nilam di Aceh.
"Data tersebut diaudit lembaga internasional. Jadi seperti itu, selain minyak nilam kita juga harus menyediakan data. Ini adalah bentuk perubahan zaman dan kita harus siap," jelasnya.
Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan turut menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ARC ini. Sebelumnya, ungkap Rektor, ARC juga sudah melaunching produk antiaging hasil kerja sama dengan PT. Focustindo di Jawa Barat.
Menurut Rektor, hilirisasi riset seperti ini sangatlah penting untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu komoditi seperti nilam ini. Oleh sebab itu, Rektor turut menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kerja USK selama ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani nilam.
"Kerja sama ini kita sebut pentahelix. Di mana pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan masyarakat berkolaborasi untuk mendukung industri nilam di Aceh. Komitmen bersama inilah yang harus selalu kita kuatkan," harap Rektor Marwan.
Pelepasan ekspor tersebut juga dihadiri oleh Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaima, dan beberapa SKPA lainnya dari Disperindag dan Diskop UKM Aceh. Juga dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia Aceh, BSI, Bank Aceh, Pegadaian serta sejumlah pejabat USK seperti Ketua LPPM Prof. Taufik Abidin, Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK/Kepala ARC Dr. Syaifullah Muhammad, Kepala UPT Kewirausahaan Prof. Hanafiah serta sejumlah undangan lainnya. (OL-13)
Baca Juga: Gedung Pusat Manufaktur Indonesia Siap Dibangun di Purwakarta
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Sehari sebelum keberangkatan mengadu nasib menuju pulau Jawa itu, sebuah kabar datang laksana guyuran hujan di tengah kemarau panjang.
Pelatihan diberikan pada warga Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Antara lain adalah membentuk kelas tarian Likok Pulo. Itu merupakan tarian tradisional Aceh yang menonjolkan kekompakan dan nilai spiritual.
Lembaga bergengsi berada di London, Inggris itu menilai perguruan tinggi berdasarkan indikator reputasi akademik, reputasi lulusan dan rasio dosen-mahasiswa.
Inovasi yang diusung adalah Biscatur (Biskuit Cangkang Telur) yang diformulasikan untuk membantu pencegahan stunting pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa.
BPS mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas, petani milenial juga mengikuti uji kompetensi dari BNSP dengan skema perdagangan ekspor
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) resmi melantai di pasar modal Indonesia dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.
Luar biasa total produksi kelor ini, per bulannya bisa mencapai sekitar 25 - 100 ton dengan diversifikasi produk yang cukup beragam mulai dari bubuk teh.
Peningkatan daya saing melalui hilirisasi ini tentunya perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat untuk menembus berbagai pasar.
Bungkil inti sawit (palm kernel meal atau palm kernel expeller) sebagai bahan konsentrat pakan ternak yang sebelumnya masih dijual di pasar domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved