Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HINGGA saat ini masih banyak pelaku industri yang masih belum pulih dari dampak pandemi Covid-19. Stabilitas produksi dan perputaran bisnis terganggu tidak seimbang seiring menurunnya permintaan terhadap kebutuhan barang atau bahan.
Begitu juga dengan pasar pelumas tanah air. Di penghujung tahun ini, saatnya untuk kembali optimistis dikarenakan kinerja industri manufaktur yang semakin membaik.
Optimisme ini juga dirasakan oleh PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) dengan terus memberikan kesadaran tentang cara membangun industri manufaktur yang baik dan efisien, di masa yang bisa dibilang belum 100% pulih dari pandemic Covid-19.
Menggandeng distributor resmi yang berada di Provinsi Banten, PT Sari Sarana Kimiatama (SSKTama), EMLI mengadakan seminar yang bertajuk “Bersama Membangun Industri Manufaktur yang Efisien".
Baca juga : PUPR Siapkan Mitigasi Bencana Kawasan IKN Nusantara
“Tema yang kami bawakan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, dimana para pelaku industri masih berjuang dalam pemulihan kondisi bisnis mereka. Melalui seminar ini kami ingin menggiatkan kesadaran pelaku industri mengenai bagaimana produk pelumas Mobil dapat memberikan manfaat bagi industri mereka," ujar Alexius Harvey, General Manager SSKTama.
Industri General Manufaktur menjadi target utama dari acara tersebur, karena sektor ini adalah salah satu industri yang mengalami dampak pandemi luar biasa. Melalui seminar itu, EMLI ingin berbagi informasi mengenai bagaimana cara mengoptimalkan produktivitas perusahaan melalui penggunaan pelumasan yang efektif didukung dengan tim ahli pelumas yang andal dari EMLI.
EMLI dan SSKTama juga bekerja sama memberikan layanan purna jual terbaik kepada para konsumen.
"Dalam kesempatan ini PT. EMLI dan PT.SSKTama berbagi pengalaman terkait bagaimana cara memberikan manfaat maksimal terhadap bisnis pelanggan melalui solusi pelumasan yang lengkap. Berbagi informasi mengenai perkembangan teknologi produk dan juga layanan pelumasan," kata Wawan Kurniawan, Regional Engineering Service Manager EMLI. (RO/OL-7)
Tiga mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan
Banyak negara mulai memproduksi alat medis untuk tangani pandemi karena cemas dengan potensi monopoli Tiongkok atas suplai alat kesehatan dalam pandemi.
Presiden juga menerangkan bahwa Making Indonesia 4.0 adalah tema yang sangat relevan bagi Indonesia yang sedang bertransformasi ekonomi.
Secara global 61% perusahaan manufaktur berharap artificial intelligence (AI) mendorong pertumbuhan pada 2029 atau naik dari 41% di 2024.
Mantan bos Astra Grup itu dianggap memberi kontribusi yang besar terhadap industri manufaktur di Tanah Air.
Perhitungan emisi dan sertifikasi offset karbon tersebut dikeluarkan oleh dua badan independen yang berada di Amerika Serikat (AS).
MURAM, kelam, gelap. Begitulah narasi dalam yang terus mendominasi jagat media dalam beberapa bulan terakhir.
Di tengah membesarnya gelombang pengangguran, geliat aktivitas investasi langsung di sektor manufaktur yang bersifat padat karya.
Lewat kreativitas, inovasi dan kolaborasi, kami percaya HIPMI Jakbar beserta seluruh stakeholders dapat membawa potensi Kota Jakarta Barat.
Uni Eropa menyoroti pentingnya kerja sama dengan Indonesia untuk menekan Rusia guna menghentikan perang sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan baik.
MoU ini merupakan bentuk kepedulian Kemlu dan Kemkeu secara kelembagaan terhadap pemulihan ekonomi dan program prioritas nasional.
Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) menjadi salah satu solusi untuk pemulihan ekonomi pascapandemi covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved