Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis nilai impor Indonesia pada Oktober 2022 yang mencapai US$19,13 miliar. Angka ini turun 3,40% jika dibandingkan September 2022, yang tercatat mencapai US$19,81 miliar.
Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Setianto mengatakan bahwa capaian impor terdiri dari impor migas yang mencapai US$3,36 miliar pada Oktober 2022, atau turun 1,81% dibandingkan September 2022 sebesar US$3,43 miliar.
"Selanjutnya, impor nonmigas Oktober 2022 mencapai US$15,77 miliar yang juga turun 3,73% dibandingkan September 2022 sebesar US$16,38 miliar," ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/11).
Baca juga: Ekspor Oktober 2022 Tercatat US$24,81 Miliar
Adapun penurunan impor nonmigas pada Oktober 2022 utamanya didorong komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata HS 71 yg turun 35,97%. Kemudian, mesin dan perlengkapan listrik serta bagiannya atau HS 85 turun 7,60%.
Terkahir, ialah mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS 84 turun 5,75%. "Untuk penurunan impor migas yang sebesar 1,81% disebabkan turunnya komoditas minyak mentah sekitar 7,38%," imbuh Setianto.
Baca juga: Komunike B20 Harapan Pemulihan Ekonomi Global
Diketahui, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2022, yaitu Tiongkok US$55,49 miliar, Jepang US$14,14 miliar dan Thailand US$9,25 miliar.
"Sementara itu, impor nonmigas dari ASEAN US$27,81 miliar dan Uni Eropa US$9,44 miliar," paparnya.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2022 mengalami peningkatan pada barang konsumsi US$657,7 juta, atau naik 4,19%. Lalu, bahan baku/penolong US$35.339,7 juta atau naik 30,10%, berikut barang modal US$7.114,7 juta atau naik 31,77%.(OL-11)
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved