Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan konsumsi rumah tangga menengah ke atas menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga tahun 2022 yang tumbuh sangat kuat, yakni 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Kami melanjutkan kepercayaan ini pada kuartal keempat tahun ini dan pada tahun 2023," tutur Sri Mulyani dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit - Moving Forward Together Day 2 yang dipantau secara daring di Jakarta.
Untuk itu, pemerintah akan terus menjaga inflasi agar dapat mempertahankan daya beli rumah tangga yang kuat saat ini.
Sri Mulyani menyebutkan tren konsumsi rumah tangga menengah ke atas ke depannya berpotensi akan masih tumbuh kuat, salah satunya tercermin dari simpanan di bank.
Jika melihat tabungan rumah tangga dengan nominal di atas Rp2 miliar dalam sistem perbankan, tingkat pertumbuhan tabungan golongan tersebut masih tumbuh dua digit, yakni 10 persen atau di atas tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara nasional.
Dengan demikian, rumah tangga kelas menengah ke atas masih memiliki daya beli.
Baca juga: Ada IKN, Okupansi Mal Milik Wulandari Bangun Laksana Meningkat
"Ketika kita dapat mengelola pandemi, di saat itulah mengapa orang memiliki mobilitas yang lebih baik dan mulai menggunakan daya beli mereka," tambahnya.
Selain konsumsi rumah tangga, dirinya menegaskan investasi juga harus dipastikan cukup sehat agar bisa terus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi domestik.
Pada triwulan ketiga tahun ini, investasi yang terlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mampu tumbuh 4,96 persen (yoy) atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yakni 3,5 persen (yoy).
Oleh karena itu, Bendahara Negara akan memastikan inflasi domestik terus moderat atau cukup rendah agar momentum pertumbuhan terus berlanjut.
"Jadi bagi kami, bagaimana kami akan membangun momentum investasi. Jika ekonomi tumbuh stabil dan cukup tinggi, dunia usaha akan memiliki kepercayaan diri untuk berinvestasi," ucap Menkeu.(Ant/OL-4)
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pemerintah memberikan dukungan pendanaan kepada bank Himbara untuk menyalurkan pinjaman kepada Kopdes Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
WAKIL Ketua Komisi XI DPR, Dolfie Othniel Frederic, melontarkan kritik tajam kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait belum tercapainya anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menterinya dalam rapat terbatas yang digelar di Jakarta, Selasa (22/7) malam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan laporan terkait pertanggungjawaban APBN 2024, outlook fiskal 2025, serta penyusunan RAPBN 2026 kepada Presiden Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved