Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Neraca Dagang RI Surplus, tapi Cadangan Devisa Menyusut. Kok Bisa?

M Ilham Ramadhan Avisena
09/11/2022 19:18
Neraca Dagang RI Surplus, tapi Cadangan Devisa Menyusut. Kok Bisa?
Ilustrasi cadangan devisa(Antara)

SURPLUS neraca dagang semestinya dapat menambah cadangan devisa. Namun nyatanya itu berbanding terbalik dengan Indonesia. Alih-alih bertambah, cadangan devisa Indonesia justru kian menyusut dalam beberapa bulan terakhir.

Ekonom Makroekonomi dan Keuangan dari Lembaga Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia, Teuku Riefky mengatakan, kondiail itu terjadi karena dua hal.

Pertama, adanya intervensi Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah, dan kedua banyaknya valas yang disimpan di perbankan negara lain karena bunga yang ditawarkan lebih kompetitif.

"Karena ada intervensi untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan juga adanya penempatan dana di bank asing, ini karena suku bunga lebih kompetitif dibandingkan, ini membuat cadangan devisa kita relatif tidak meningkat dan bahkan terus menurun," kata Riefky saat dihubungi, Rabu (9/11).

Berdasarkan laporan BI, posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2022 tercatat sebesar US$130,2 miliar, setara Rp2.041,86 triliun. Nilai cadangan devisa itu menyusut. Dari Juni 2022, misalnya, nilai cadangan devisa tercatat mencapai US$136,4 miliar.

Artinya, dalam kurun waktu empat bulan, terjadi penurunan cadangan devisa sebesar US$6,2 miliar. Dalam keterangannya, BI menyampaikan, penurunan cadangan devisa pada Oktober disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan untuk mendukung intervensi bank sentral dalam melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Riefky berpendapat, kendati posisi cadangan devisa saat ini masih aman, tetap perlu dicermati hal itu akan berdampak pada kemampuan intervensi maupun pembayaran utang luar negeri di masa mendatang.

"Implikasi dari penurunan cadangan devisa ini memang kemampuan kita untuk intervensi ke depannya akan lebih sedikit," tandasnya.

Untuk mendorong bertambahnya nilai cadangan devisa, Riefky mengatakan, upaya yang bisa dilakukan ialah membuat suku bunga deposito di Indonesia menjadi kompetitif. "Ini yang ke depan perlu terus diperhatikan agar surplus neraca dagang ini membuat mata uang asing seperti dolar AS bisa stay di dalam negeri," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya