Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

OJK: Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Semakin Meningkat

Ficky Ramadhan
29/10/2022 22:15
OJK: Indeks Literasi Keuangan dan Inklusi Keuangan Semakin Meningkat
Seorang pelajar menjawab pertanyaan terkait inklusi dan literasi keuangan.(Antara)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari menyebut hasil SNLIK 2022 menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68% dan inklusi keuangan sebesar 85,10%.

"Nilai SNLIK pada tahun ini meningkat dibanding hasil SNLIK 2019, yaitu indeks literasi keuangan 38,03% dan inklusi keuangan 76,19%," ujar Friderica dalam penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2022, Sabtu (29/10).

Baca juga: BUMN Jadi Kunci Transformasi Keuangan Digital Negara

Adapun SNLIK bertujuan untuk memetakan indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, termasuk literasi keuangan digital. Pengambilan data SNLIK 2022 dilaksanakan pada Juli-September 2022 di 34 provinsi, yang mencakup 76 kota/kabupaten.

Terdapat 14.634 responden dengan rentang usia 15-79 tahun. Adapun metode wawancara dilakukan secara tatap muka dan dibantu dengan sistem Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI).

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan angka literasi dan inklusi telah mendekati rasio 3 banding 5. Artinya, 3 dari 5 orang yang mengakses produk keuangan sudah mengerti betul tentang produk tersebut.

Baca juga: BI Perlu Menjaga Selisih Bunga Acuan dengan The Fed

"Jika sebelumnya rasionya hanya 1 banding 2, di mana tiap 2 orang yang mengakses keuangan, salah satunya belum betul-betul mengerti soal produk atau layanan yang diambil," jelas Mahendra.

"Hasil dari survei nasional literasi inklusi keuangan angka itu sudah naik, sudah lebih mendekati 3 dari 5 yang mengerti literasinya," imbuhnya.

Literasi dan inklusi keuangan dikatakannya memiliki peranan penting dan strategis. Diharapkan. dapat menjadi solusi yang tepat untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi covid-19.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya