Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

KKP Beberkan Hambatan Utama Investasi Budi Daya Rumput Laut

Insi Nantika Jelita
25/10/2022 19:54
KKP Beberkan Hambatan Utama Investasi Budi Daya Rumput Laut
Budi daya rumput laut(MI/Gabriel Langga)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan sejumlah kendala utama dalam berinvestasi budi daya rumput laut di Tanah Air. Hambatan pertama ialah kekhawatiran akan kepastian tata ruang dalam menjalankan usaha tersebut. Berikutnya, budi daya rumput laut dianggap masuk usaha berisiko tinggi.

"Ini karena memang rumput laut dipelihara di alam bebas, kontrolnya kurang, tidak bisa kita kontrol terhadap penyakit, sehingga ini usaha berisiko tinggi," ujar Direktur Perbenihan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya KKP Nono Hartanto di Kantor KKP, Selasa (25/10).

Kendala berikutnya ialah perbankan masih enggan membiayai para pembudidaya. Lalu, ada isu penyakit yang berdampak pada gagalnya panen produksi rumput laut. Masalah lainnya, kurangnya komitmen antara pembudidaya dengan investor atau inti menyangkut penjualan rumput laut.

"Kadang-kadang sudah ada yang biayai, tapi begitu panen dijualnya ke orang lain. Sehingga membuat investor merasa kecewa," ucap Nono.

Untuk mengatasi hal itu, KKP berupaya gencar mempromosikan peluang investasi usaha rumput laut di dalam negeri untuk meningkatkan variasi produk yang akan dipasarkan.

Baca juga: KKP Kawal Ekspor Perdana Rumput Laut Tarakan ke Vietnam

Rumput laut atau emas hijau ini memiliki potensi pasar yang sangat besar di luar negeri sebagai bahan pangan hingga bahan baku pembuatan kosmetik maupun produk farmasi. Selama ini produk yang paling banyak diekspor adalah bahan mentah, bukan olahan yang nilai jualnya jauh lebih tinggi.

Direktur Usaha dan Investasi Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Catur Sarwanto menjelaskan dalam waktu dekat, KKP berkolaborasi dengan BKPM, Bank Dunia dan pihak lainnya menggelar Seaweed Investment Forum & Festival di Surabaya pada awal November 2022.

Forum ini bertujuan memperkuat produksi rumput laut dalam negeri, branding, hingga memperluas akses pasar bagi para pelaku usaha di pasar global.

"Acara ini akan membangun komunikasi antara para stakeholder, karena investasi di rumput laut ini saling terkait antara hulu dan hilir," tutupnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya