Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
Saham Tesla yang berbasis di Austin, Texas turun 5,3% dalam perdagangan Rabu, (19/10) menjadi US$210,28, usai melaporkan pendapatan kuartal III 2022 yang melesat dari perkiraan Wall Street.
Perusahaan milik Elon Musk itu melaporkan laba per saham kuartal III sebesar US$1,05, sedikit di atas estimasi US$1,03, sementara pendapatan mencapai US$21,45 miliar, lebih rendah dari perkiraan yang sebesar US$22,5 miliar.
Tesla menyebut penjualannya yang melesat itu karena kesulitan pengiriman kendaraan pada akhir kuartal tersebut dan pertumbuhan laba dibatasi oleh biaya yang membengkak untuk dua pabrik terbarunya.
Investor pun melihat seberapa cepat Tesla dapat meningkatkan produksi kendaraan SUV Model Y secara massal dari pabrik baru di Austin, Texas Amerika Serikat dan Berlin, Jerman.
"Kami akan memiliki permintaan yang baik untuk kuartal IV dan kami berharap menjual setiap mobil yang kami buat kedepannya," ujar CEO Tesla Elon Musk.
Saham Tesla tercatat menurun 37% sepanjang tahun ini dengan latar belakang tawaran US$44 miliar Musk untuk membeli Twitter dan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi, inflasi yang lebih tinggi, dan kenaikan suku bunga.
"Reaksi yang Anda lihat adalah bahwa orang-orang sedikit terkejut dengan fakta bahwa mereka melewatkannya," kata Gene Munster, Managing Partner Loup Ventures, sebuah perusahaan modal ventura.
Tesla berusaha memperlancar proses pengiriman dan logistiknya serta mengurangi pengaturan akhir kuartal yang mahal.
Pada April, Elon mengatakan Tesla akan memproduksi lebih dari 1,5 juta kendaraan tahun ini. Perusahaan ini juga telah menghasilkan 929.910 kendaraan selama tiga kuartal pertama dan perlu menghasilkan lebih dari 570.000 pada kuartal keempat untuk memenuhi target itu. (Bloomberg/OL-12)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved