PERKUMPULAN Bumi Alumni (PBA) kembali melebarkan sayapnya ke dunia internasional dengan menandatangani MoU dengan SGT Handles GmbH dalam rangkaian ulang tahun ke-2. SGT Handels GmbH ialah perusahan ekspor-impor yang berbasis di Bern, Swiss. PBA dan SGT Handrls GmBH bermaksud memperkenalkan produk-produk UMKM Alumni Indonesia ke pasar Eropa melalui akses di Swiss.
Bertindak langsung dalam MoU itu ialah Ketua Umum Perkumpulan Bumi Alumni, Ary Zulfikar (Kang Azoo), dan CEO SGT Handels GmbH, Winitiro Ramadhani yang akrab dipanggil Mas Dhani. Penandatanganan MOU dilakukan pada Jumat (14/10) di Transluxury Hotel Bandung. "Penandatangan MoU ini tak lepas dari perkembangan PBA yang membutuhkan terobosan dalam mengembangkan pasar produk UMKM untuk go international. Sebelumnya, PBA pada ulang tahun pertamanya menandatangani MoU dengan perusahaan Korea Selatan, Prime Global Network Co. Ltd," ujar Azoo dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/10).
Dalam kesempatan yang sama, Dhani menyatakan bahwa diharapkan dengan melalui akses ke Swiss membuka juga pasar Eropa. Dia dan timnya sudah melihat marketplace yang dibangun oleh komunitas UMKM Alumni PBA dan melihat potensi yang ada sebagai galeri online yang dapat dikases oleh konsumen luar negeri. Karenanya, disarankan membuat payment gateway agar transaksi juga dapat dilakukan oleh konsumen di luar negeri.
Azoo yang juga Ambassador WUSME for Indonesia, World Union of Small Medium Enterprise bermarkas di San Marino Italy menegaskan bahwa di era transformasi digital, marketplace bumialumni.com menjadi andalan dalam mengenalkan produk UMKM ke pasar global. Oleh karenanya, saat ini Bumialumni.com terus melakukan pengembangan fitur, termasuk kerja sama dengan UMKM di negara-negara lain. Maklum, transaksi perdagangan sudah borderless atau tidak mengenal batas-batas negara lagi.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut beberapa pengurus Perkumpulan Bumi Alumni yaitu Sekretaris Umum Arie Budiman, Ketua Koperasi Kuali Indonesia Yayan Abdul Wahid, dan ketua PSBA Arief Budiman (Aboh). Jajaran pengurus lain ialah seperti Epi Zaenal, Prima Dewi, Yudianta, Bambang Satriaji, Aji Chandra, Anto Ramadhani, dan IB Satriyo.
Perjanjian kerja sama itu bertujuan agar terjalin hubungan dagang antara Indonesia dan Swiss yang mengangkat dan produk-produk UMKM Alumni dan Indonesia bisa diterima pasar internasional. Untuk mendukung kerja sama ini, masing-masing pihak akan membuat tim khusus (task force) untuk melakukan kurasi produk-produk UMKM yang layak dipasarkan di pasar Eropa.
SGT Handels GmBh memang sedang mencari produk-produk Nusantara untuk pasar Eropa. Dia melihat potensi besar dari produk-produk UMKM yang dibina oleh PBA. Untuk menjamin kontinuitas produk jika diterima di pasar Eropa, lanjut Azoo, PBA melakukan kurasi yang ketat serta memasukkannya menjadi produk bersama dengan merek kolektif Lupba dan Cupba. (OL-14)