Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen akan terus melalukan percepatan perluasan akses atau inklusi keuangan bagi masyarakat untuk mencapai inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024.
Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, hal ini sejalan dengan target Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menargetkan inklusi keuangan mencapai 90% pada 2024. Hal ini juga untuk mendukung prioritas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan mendorong pembangunan nasional melalui pemberian kemudahan akses keuangan kepada masyarakat.
"Kita semua tahu target Pak Presiden adalah inklusi 90% pada tahun 2024, insyaallah kita akan bisa capai," kata Friderica dalam konferensi pers, Jumat (7/10).
Frederica melanjutkan, pada tahun 2022 tingkat inklusi keuangan mencapai sekitar 80%. Namun untuk lebih rincinya tingkat inklusi keuangan tahun 2022 akan disampaikan pada penutupan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) pada 29 Oktober mendatang.
"Untuk kedepanya, dalam 2 tahun kedepan kami berharap inklusi keuangan bisa lebih dari 90%," ujarnya.
Berdasarkan survei nasional OJK yang dilakukan per tiga tahun, tingkat inklusi dan literasi keuangan meningkat setiap tahunnya.
Pada 2019, inklusi keuangan mencapai 76,19% dan literasi 38,03%. Kemudian pada 2016, inklusi keuangan mencapai 67,8% dan literasi keuangan 29,7%. Dan pada 2013, inklusi keuangan mencapai 59,74% dan literasi keuangan 21,84%.
Federica melanjutkan, sektor keuangan yang inklusif akan memiliki deposan ritel yang lebih beragam dan stabil, yang dapat meningkatkan stabilitas sistem keuangan dan mengurangi risiko sistemik.
"Tentunya dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk keuangan," tuturnya. (OL-6)
Model-model ini dirancang agar dapat disesuaikan dengan risk appetite dan kebutuhan masing-masing lembaga keuangan sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan lebih baik.
Di zaman sekarang, keuangan pribadi nggak lagi sesederhana simpan uang di bawah bantal atau buka rekening di bank.
Berdasarkan survei Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) 2023, 9 dari 10 pekerja di Indonesia sama sekali tidak siap memasuki masa pensiun
Teknologi membuka peluang efisiensi baru — mulai dari underwriting yang lebih cepat dan presisi, hingga klaim otomasi dan prediksi risiko berbasis perilaku.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Nilai pasti dari jumlah kerugian masih dalam proses penelaahan dan belum dapat dipastikan hingga seluruh proses investigasi internal diselesaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved