Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PULAU Dewata kembali menjadi tuan rumah konferensi batu bara tingkat Asia yakni Coaltrans Asia. Ajang yang digelar pada 19-20 September di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, ini menjadi kesempatan pelaku industri batu bara untuk menjajaki kerja sama dengan calon mitra strategis.
Salah satu perusahaan yang ikut ambil bagian dalam agenda Coaltrans Asia 2022 adalah Media Djaya Bersama (MDB) Group. Melalui anak perusahaannya PT Mifa Bersaudara (MIFA) dan PT Bara Energi Lestari (BEL), MDB Group menjadi salah satu pemain besar di sektor batu bara. Beroperasi di Aceh, luas wilayah konsesi MDB mencapai 3.134 hektare dengan sumber daya batu bara sebanyak 383 juta ton, serta cadangan batu bara hingga 211 juta ton.
Direktur Utama Media Djaya Bersama Irsan Sosiawan Gading menuturkan partisipasi di ajang Coaltrans Asia 2022 ini sangat penting bagi MDB. Menurutnya, ini merupakan momen yang tepat untuk bersinergi dan bertemu kembali dengan pembeli-pembeli (buyer) dari seluruh dunia.
“Ini membuka peluang pasar-pasar (baru) yang bisa kita dapatkan. Mengingat, Indonesia sebagai salah satu pemasok batu bara terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 430 juta ton. Maka kita harus menyiapkan, apakah kita bisa mempertahankan 5 tahun ke depan sebagai pengekspor batu bara terbesar?” kata Irsan saat ditemui di BICC, Nusa Dua, Bali, Senin (19/9).
Melalui ajang Coaltrans Asia, lanjutnya, pelaku industri bisa bertemu dengan para partner baru, untuk penetrasi pasar ke depan, dan saling berbagi informasi. Irsan mengatakan, kesempatan-kesempatan itu menjadi momen untuk MDB Group melihat pasar dan peluang ke depan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebagai salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia, MDB Group masih konstan dengan jumlah produksi batu bara 10,4-10,5 juta ton per tahun. Saat ini, MDB menargetkan produksi 12 juta ton setiap tahun.
“Bicara 5 tahun ke depan, kita targetkan 15 juta ton per tahun. Bagaimana caranya untuk 15 juta? Kalau dilihat market yang ada saat ini, MDB Group jelas mayoritas sektor India. Kita ingin mengimbangi juga pasar lain,” ungkap Irsan.
Menurutnya, MDB memiliki peluang untuk memperluas pasar ke negara-negara lain, seperti Pakistan dan Bangladesh. “Ada beberapa potensi yang datang ke kami untuk membuka pasar Bangladesh dan Pakistan. Tapi sampai saat ini kita belum mengerucut untuk sampai ke titik final untuk pasar tersebut karena masih didominasi India.”
Kalori rendah
Ia menjelaskan, kategori batu bara yang diproduksi MDB Group memang banyak digunakan di India. Batu bara MDB Group merupakan kategori batu bara kalori rendah yakni subbituminous. Ini merupakan batu bara yang ramah lingkungan dengan kadar 3.400 (gar).
Jenis batu bara itu juga dipakai di Tiongkok dan Thailand. “China ada juga (yang membeli batu bara MDB), Thailand juga ada, untuk dicampur, karena digunakan untuk pabrik semen dan sebagian (untuk) pembangkit,” ujar Irsan.
“Jadi kalau kita bicara Eropa dan lainnya, saya belum melihat itu. Jadi kelihatan memang target konsumsi yang paling besar itu Asia. Yang jelas saat ini kita sudah ada India, China, Thailand, Vietnam ada sekali-sekali,” imbuhnya.
Melalui ajang Coaltrans Asia 2022, MDB Group menawarkan sejumlah keunggulan kepada calon pembeli. Menurut Irsan, MDB Group mencoba meyakinkan mereka bahwa Indonesia memiliki potensi batu bara di barat laut Pulau Sumatera atau Aceh.
“Bahwa saat ini kita sudah memproduksi 10-12 juta ton batu bara per tahun, kita kategori batu bara subbituminous, ramah lingkungan, rendah debu, rendah sulfur. Ini bisa dapat dimanfaatkan untuk pembangkit-pembangkit listrik seperti dilakukan di dalam negeri juga. PLN menggunakan batu bara kita juga untuk dicampur (blending),” lanjutnya.
Walaupun MDB akan fokus untuk mengoptimalkan peluang pasar baru, Irsan menyebut pihaknya tetap menjaga kualitas dan kuantitas bagi pasar yang sudah ada.
“Kita tetap konsisten dengan premium quality yang kita jual kepada pihak-pihak yang sudah kontrak dengan kita. Yang belum, mungkin mereka juga akan melihat kepada apa yang sudah kita miliki,” ujarnya.
Irsan menyebut saat ini ada beberapa perusahaan yang ingin bekerja sama dengan MIFA dan BEL. Namun, pihaknya juga harus memperhatikan kebutuhan calon pembeli maupun kapasitas yang dimiliki MDB Group.
“Kami akan melihat perusahaan-perusahaan yang akan bekerja sama tersebut dengan apa yang bisa kami tawarkan dan apa yang mereka inginkan. Kita juga tidak bisa langsung memberikan 100% jaminan dan kepastian kepada pembeli baru,” ungkapnya.
“Terutama kita mesti melihat dulu sektor mana dan berapa besar yang mereka inginkan dari kami. Terus terang, kami kan tidak bisa serta-merta memberikan jaminan pembelian. Misalkan mereka meminta sekian juta ton lantas kita menyanggupi,” jelasnya.
Yang jelas, kata Irsan, MDB akan memberikan prioritaskan kepada mitra-mitra yang sudah berjalan. Di saat bersamaan, perusahaan juga harus fokus kepada target produksi di tahun-tahun mendatang.
“Karena itu tidak luput dari RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Belanja) yang diberikan oleh Pemerintah. Jadi peluang itu masih ada, peluang itu tetap kita buka, terutama potensi pembeli yang memang bisa men-support kita,” pungkasnya.
Sangat dinantikan
Di acara yang sama, Komisaris PT Mifa Bersaudara Slamet Haryadi menyebut Coaltrans Asia 2022 adalah forum yang sangat dinantikan para pelaku industri pertambangan, khususnya batu bara.
“Momen ini sangat bagus untuk forum antara buyer dan seller bertemu, berdiskusi. Kemudian ada teknologi-teknologi baru terkait dengan industri batu bara, maupun strategi apa ke depan,” katanya.
“Dari sisi Pemerintah, tentu ini juga menjadi forum untuk menyampaikan regulasi maupun arah strategi Pemerintah akan ke mana. Sehingga para pelaku pertambangan ini menjadi in line dengan strategi Pemerintah tersebut,” pungkasnya. (Ifa/OL-10)
AKTIVITAS distribusi ekspor batubara dari dan ke Pelabuhan Bunati, Kalimantan Selatan (Kalsel) terhambat akibat adanya pendangkalan dalam beberapa waktu terakhir.
SEMANGAT pemerintah untuk mendorong hilirisasi, khususnya pada komoditas batu bara, hingga saat ini masih belum ada titik terang.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Oli bekas, buangan padat dari pengolahan kelapa sawit, popok, kemasan oli bekas, serta berbagai jenis limbah lainnya kini menjadi bahan bakar.
Pemerintah kembali merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar batu bara pada periode 2029 hingga 2033.
MIND Id memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai tulang punggung hilirisasi mineral dan batu bara Indonesia masa depan.
Partisipasi di Indo Defence memberikan platform bagi perusahaan-perusahaan Australia yang inovatif untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang refleksi dan penguatan visi-misi perusahaan ke masa depan.
BELANJA modal atau capital expenditure (capex) PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mencapai US$150 juta. Capex ini untuk penambahan armada kapal.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Perusahaan holding teknologi WGSH dan Venture Capital merampungkan proses akuisisi secara menyeluruh perusahaan perumahan PT Lereng Lembah Madu yang mengusung brand LandLogic.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved