Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MENTERI Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) untuk para pekerja ataupun buruh setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik. Pada tahap pertama, ia mengatakan sebanyak 4.112.052 pekerja mendapatkan bantuan sebesar Rp600 ribu yang dibayarkan langsung.
"Sebagaimana arahan bapak presiden untuk mempertahankan daya beli pekerja atau buruh maka ada bantuan subsidi upah," ucap Ida saat rapat bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/9).
Data yang diterima Kementerian Ketenagakerjaan, data awal pekerja dengan upah di bawah Rp3,5 juta per bulan yang berhak menerima bantuan ada sekitar 16 juta. Namun, setelah data tersebut dipadankan, tersisa 14.639.675 pekerja. Ida menjelaskan ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapat subsidi upah yakni warga negara Indonesia, aktif menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan per Juli 2022, berpendapatan maksimal Rp3,5 juta per bulan atau seusai upah minimum provinsi.
"Misalnya di DKI Jakarta, upah minumum regional Rp4,7 juta, berhak mendapatkan bantuan karena selain batas atasnya Rp3,5 juta juga senilai upah minimum provinsi," papar Ida.
Bantuan subsidi upah, sambungnya, berlaku secara nasional. Adapun prioritas penerima bantuan yakni pekerja atau buruh yang belum menerima kartu prakerja, bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) atau bantuan presiden untuk usaha mikro. Oleh karena itu, Ida mengatakan data-data pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta perlu dipadankan terlebih dahulu agar pemberian bantuan tidak tumpang tindih.
Baca juga: QRIS Makin Dorong Adopsi Transaksi Nontunai di Indonesia
"Program ini kami kecualikan untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI/ Polri. Kami padankan dengan Badan Kepegawaian Negara," ucapnya.
Berdasarkan hasil skrining data dari BPJS Ketenagakerjaan sebanyak 4.361.792 pekerja dinyatakan lolos menerima bantuan. Namun, imbuh Ida, masih ada verifikasi dan validasi perbankan dan pekerja yang tidak lolos berjumlah 249.740.
"Rata-rata mereka tidak bisa disalurkan pada tahap pertama karena mereka tidak memiliki nomor rekening atau nomor rekeningnya salah input. Kami masih punya waktu untum memperbaikinya. Ada dua pilihannya dibukakan rekening atau kami salurkan melalui PT Pos," ucapnya. (OL-4)
Agar proses pencairan bantuan sebesar Rp600.000 berlangsung tanpa hambatan, peserta diwajibkan memastikan bahwa data rekening bank mereka valid dan aktif.
Program Bantuan Subsidi Upah 2025 telah mulai disalurkan pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan kepada sekitar 17,3 juta pekerja di Indonesia.
Bantuan Subsidi Upah (BSU) kembali hadir di tahun 2025 untuk membantu para pekerja yang terdampak ekonomi. Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan menjadi salah satu jalur penyaluran ini.
Bantuan Subsidi Upah (BSU) kembali disalurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada 2025. Cek melalui situs resmi bsu.kemnaker.go.id.
Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600 ribu untuk pekerja atau buruh yang memenuhi kriteria tertentu. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat
BSU diberikan sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025.
Kondisi upah riil para pekerja maupun buruh menurun tajam sejak 2015. Hal tersebut dimulai ketika pemerintah mengganti formula penghitungan pengupahan melalui PP 78/2015 tentang Pengupahan.
Pemerintah bakal memanggil pelaku usaha di sektor industri padat karya dalam waktu dekat. Itu dilakukan untuk membahas mengenai kondisi industri terkait.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu harus segera direspons dengan tepat oleh pemerintah, sehingga tidak berdampak lebih buruk lagi terhadap nasib para pekerja.
Wapres Ma'ruf Amin jamin dana pekerja di Tapera akan aman
Upah pekerja saat ini masih jauh dari angka layak sehingga jika harus dipotong 2,5 % maka pkerja akan semakin miskin dan tidak bisa memenuhi biaya hidup.
Tidak ada jaminan gaji karyawan swasta yang dipotong sebesar 3% yang dibayarkan 0,5% oleh pemberi kerja dan 2,5% ditanggung pekerja bisa mendapatkan rumah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved