Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
NILAI tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada tengah pekan ditutup melemah dipengaruhi data inflasi Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38% ke posisi 14.908 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.852 per dolar AS.
"Hari ini memang rupiah terlihat melemah sejalan dengan kondisi global market yang cenderung risk off dipengaruhi oleh rilis inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan," kata ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/9).
Berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (13/9), Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,1% (mom) pada Agustus atau 8,3% (yoy). IHK inti juga naik 0,6% (mom) atau 6,3% (yoy). Angka itu lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Inflasi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan mendorong dolar AS lebih kuat dan memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar oleh Federal Reserve (Fed) dalam upaya untuk mengekang inflasi. "Terlihat juga dolar AS cenderung menguat sejak kemarin. DXY kembali berada di atas 109," ujar Rully.
Dari dalam negeri, lanjut Rully, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan Agustus yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (15/9) besok. Sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$4,23 miliar pada Juli lalu yang sekaligus sebagai surplus ke-27 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Surplus Juli berasal dari nilai ekspor sebesar US$25,57 miliar dan impor US$21,35 miliar. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada Juli banyak ditopang oleh surplus komoditas nonmigas. Perdagangan nonmigas Indonesia mengalami surplus US$7,31 miliar pada Juli 2022 dengan komoditas utama penyumbang surplus ialah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, bijih, kerak, dan abu logam.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.935 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 14.907 per dolar AS hingga 14.943 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi 14.923 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya 14.861 per dolar AS. (Ant/OL-14)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, dibuka menguat sebesar 10 poin atau 0,06% menjadi Rp16.290 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, menguat sebesar 98 poin atau 0,60% menjadi Rp16.256 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.354 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 24 Juni 2025, menguat sebesar 111 poin atau 0,67% menjadi Rp16.381 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.492 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 58 poin atau 0,35% menjadi Rp16.455 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.397 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibula melemah sebesar 39 poin atau 0,24% menjadi Rp16.352 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 18 Juni 2025, dibuka melemah sebesar 13 poin atau 0,08% menjadi Rp16.303 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.290 per dolar AS.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved