Sabtu 10 September 2022, 14:00 WIB

Tolak Kenaikan BBM, Buruh Ancam Lakukan Aksi Unjuk Rasa Sebulan Penuh

Despian Nurhidayat | Ekonomi
Tolak Kenaikan BBM, Buruh Ancam Lakukan Aksi Unjuk Rasa Sebulan Penuh

Antara
Ilustrasi

 

Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat bawah. Secara bersamaan, Menaker sudah menyampaikan bahwa kenaikan upah 2023 menggunakan PP 36 yang notabene adalah aturan turunan dari omnibus law UU Cipta Kerja. Itu artinya, tidak akan ada lagi kenaikan upah.

"Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10%-13%," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (10/9).

Menurut Said, tiga isu itu merupakan satu kesatuan yang akan diperjuangkan klas pekerja.

Dia menegaskan, strategi yang akan dipakai Partai Buruh adalah dengan melakukan aksi di daerah. Titik aksi di daerah adalah di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.

Output yang diharapkan dalam aksi daerah ini adalah meminta Gubernur atau Bupati/Walikota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.

"Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR. Supaya mereka paham bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah," ujar Said.

Output kedua, lanjutnya, meminta Gubernur dan Bupati mendesak DPR membuat pansus BBM. Pansur DPR RI diharapkan bisa membongkar: kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah? Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM? Serta apa implikasi terhadap daya beli yang merosot?

Said menyampaikan, pihaknya akan melakukan aksi bergelombang dan bergantiap di tiap daerah selama bulan September. Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatera Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.

12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.

13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.

14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.

15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.

19 September, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.

20 September, aksi se-Jatim dan Sumatra. Provinsi Sumatra di luar Riau dan Kepri.

22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30 ribu buruh.

"Itu jadwal aksi bulan September. Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perkuas lagi," tegas Said.

"Puncaknya, akhir November kami mempersiapkan pemogokan Nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti 5 juta buruh di 15 ribu pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kab/kota," pungkasnya. (OL-12)

Baca Juga

Dok.Jenius

Jenius Mudahkan Nasabah Transaksi dalam Mata Uang Asing

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 15:03 WIB
Saat ini, di Jenius tersedia tujuh Mata Uang Asing, diantaranya dolar Amerika Serikat (USD), dolar Singapura (SGD), yen Jepang (JPY)...
Dok.Ist

Ada Aplikasi Talenta Digital, Integrasikan Apps Ini Dengan Program Kemenaker

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 14:41 WIB
Presiden memberikan masukan agar aplikasi MANTAP diimplementasikan di seluruh...
MI/Gana

Bank DKI Bukukan Transaksi Lewat Aplikasi Digital Hingga Rp22,4 Triliun

👤Putri Anisa Yuliani 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 14:37 WIB
Hingga Desember 2022, aplikasi JakOne Mobile Bank DKI berhasil meraih 2 juta pengguna, dengan 22 juta volume transaksi, dan meraih nominal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya