Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan tiga strategi dan rencana aksi ekonomi biru di bidang pengelolaan ruang laut pada the 1st Workshop of G20 Partnership for Ocean-based Actions for Climate Adaptation and Mitigation pada Kamis (1/9) di Bali.
Strategi tersebut adalah perluasan kawasan konservasi dengan target 30% dari luas wilayah perairan Indonesia, mengelola sampah laut dan penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil guna melindungi sumber daya pesisir dan kerusakan akibat kegiatan ekonomi.
“Strategi pertama adalah perluasan kawasan konservasi laut yang sangat berkaitan erat dengan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangannya, Selasa (6/9).
Kawasan konservasi Indonesia seluas 28,4 juta hektare (ha) melindungi ekosistem pesisir yang penting bagi ketahanan iklim. Saat ini, ujar dia, kawasan konservasi yang ada baru melindungi 3% atau sekitar 88 ribu ha ekosistem mangrove Indonesia. Serta, baru 34% atau sekitar 50 ribu ha padang lamun Indonesia.
Strategi lainnya adalah pengelolaan sampah laut. Menurut Victor, sampah plastik laut menimbulkan risiko yang cukup besar bagi lautan. Berdasarkan data LIPI tahun 2018, diperkirakan 0,27–0,59 juta ton/tahun sampah laut mencemari laut selama tahun 2018.
“Sejalan dengan strategi ekonomi biru, Indonesia baru-baru ini meluncurkan program Bulan Cinta Laut untuk memberdayakan para nelayan terlibat dalam melindungi dan menjaga laut dari pencemaran laut," ungkapnya.
"Program ini memberikan insentif dari sampah yang mereka kumpulkan dari Laut. Melalui langkah ini, diharapkan dapat mengurangi sampah laut hingga 70%,” harapnya.
Baca juga: Ini Strategi KKP untuk Penerapan Ekonomi Biru
Strategi ketiga, lanjut Victor, adalah pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil berkelanjutan yang dilakukan melalui penguatan regulasi perlindungan kawasan cagar karbon biru; Kedua, mengalokasikan ruang untuk memelihara/meningkatkan cadangan karbon biru.
"Indonesia mengajak kemitraan global G20 berpartisipasi aktif dan terlibat membangun kapasitas dan mempromosikan kerja sama di agenda kelautan dan iklim," ucapnya.
Victor juga menambahkan guna melindungi ekosistem, telah ditetapkan beberapa peraturan tata ruang dan perizinan untuk memastikan bahwa ekosistem tersebut terlindungi dengan baik dan tidak dikonversi untuk penggunaan lahan lain.
Lima belas lokasi ditetapkan sebagai kawasan khusus untuk pengendalian lingkungan berupa kawasan cagar karbon biru dan menempatkan seluruh kawasan restorasi mangrove di bawah zona pengelolaan ekosistem pesisir.
Saat ini, lebih dari 20 provinsi dalam proses memasukkan kawasan pengelolaan pesisir dalam integrasi perencanaan tata ruang setempat. Beberapa peraturan juga telah dikeluarkan untuk memastikan ekosistem karbon biru di luar kawasan konservasi laut juga dilindungi secara lestari.
“Kemajuan yang telah dicapai Indonesia terhadap lautan dan iklim melalui strategi ekonomi biru memang perlu ditingkatkan lagi," pungkasnya.(OL-5)
Pemerintah Indonesia memperkuat komitmennya dalam mencapai target konservasi laut 30% atau sekitar 97,5 juta hektare dari total wilayah laut nasional pada tahun 2045.
Konservasi spesies laut dilindungi juga menjadi titik fokus kegiatan WWF-Indonesia dengan berkontribusi dalam penyusunan rencana tata ruang laut (RZ KSN/KSNT) di 11 lokasi.
YKAN, sejak 2014, berfokus pada pelestarian alam dan kolaborasi dengan masyarakat lokal. Salah satu contohnya adalah sistem sasi.
Pada 23-25 April 2024, berlangsung pertemuan teknis ketiga mengenai pengaturan pelaksana wilayah tumpang tindih yurisdiksi ZEE dan LK Republik Indonesia-Vietnam, di Ha Noi, Vietnam.
Ia mengatakan menjaga mangrove ini sangat penting untuk satu wilayah untuk mencegah ambrasi.
Populasi hiu tikus telah mengalami penurunan sebesar 80% dan hal ini disebabkan karena adanya praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Ekosistem blue carbon atau tanaman yang berbasis di air memiliki kemampuan menyerap dan menyimpan karbon empat kali lebih tinggi dibandingkan ekosistem daratan.
Pendanaan itu dibiayai oleh AFD selama 3 tahun dengan tujuan mengintegrasikan kebijakan karbon biru ke dalam kebijakan nasional dan sub nasional.
Bappenas bersama dengan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Agence Francaise d Developement (AFD) menginisiasi program Blue Carbon Strategic Framework.
Pemerintah akan mengkaji potensi karbon biru untuk mempercepat target penurunan emisi gas rumah kaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved