Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KENAIKAN harga telur ayam ras yang tengah terjadi di Indonesia dipicu oleh banyak hal. Salah satunya, populasi ayam petelur yang mengalami penurunan sebesar 30%.
"Penurunan populasi (ayam petelur) ini karena pandemi covid-19. Waktu itu kan permintaan turun, harga telur juga sangat murah. Jadi, ayam petelur ini banyak yang dipotong dan membuat populasinya turun," jelas Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra saat dihubungi, Kamis (25/8).
Syailendra menyebut saat ini permintaan terhadap telur ayam ras meningkat signifikan atau mencapai 60%. Faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga telur ialah lonjakan harga pakan ternak. Bahkan, kenaikan harga pakan dikatakan mencapai 80%.
Baca juga: Wapres Yakin Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok Bersifat Sementara
"Saat ini, suplai telur ke masyarakat jadi berkurang, karena berbagai faktor tadi, sehingga harga telur naik," imbuhnya.
Meski saat ini kenaikan harga terhadap telur ayam ras masih terjadi, pihaknya optimis bahwa penurunan harga akan segera terjadi dalam waktu dekat. Optimisme ini datang dari beberapa langkah yang sudah dilakukan Kemendag untuk menurunkan harga telur ayam ras.
Baca juga: Zulhas: Telur Mahal Paling 2 Minggu Sudah Normal Lagi
"Kita sudah adakan pertemuan dengan para peternak ayam. Mereka mengatakan bahwa populasi ayam petelur sudah mulai meningkat. Jadi, tinggal ditunggu saja ayam petelur ini untuk mulai bertelur lagi," ungkap Syailendra.
Berdasarkan data Kemendag, lanjut dia, harga telur ayam ras sudah mulai turun sekitar 1-2%. Penurunan ini dikatakannya kurang dirasakan masyarakat, karena tidak terlalu signifikan.
Dari data harga telur di sejumlah wilayah, harga rata-rata telur ayam ras di Jawa Barat mencapai Rp30.500 per kg. Lalu, di wilayah Banten Rp31.000 per kg dan paling tinggi di wilayah Papua hingga Rp39.000 per kg.(OL-11)
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Penyebab naiknya harga bawang merah diduga dipicu pasokan yang berkurang karena faktor cuaca
Di tengah fenomena eggflation yang menyebabkan lonjakan harga telur di berbagai negara, Indonesia justru mengalami kondisi yang berbeda
Harga telur saat ini berada di bawah HAP (harga acuan pemerintah) yang sudah diputuskan yakni Rp24.500-Rp26.500/kg.
Usai perayaan Idul Adha 2024, harga komoditas bahan pangan jenis telur dan daging ayam di Purwokerto, Jawa Tengah, terus mengalami kenaikan amat signifikan.
Kenaikan harga telur ayam di Palu, Sulawesi Tengah, semakin tidak terkendali. Pasokan yang berkurang menjadi penyebab.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan alasan harga telur masih tinggi. Ia menyebut butuh waktu hingga harga telur kembali normal.
Harga telur ayam di pedagang di Sungailiat Bangka Provinsi Bangka Belitung (Babel) masih bertahan Rp32 ribu per kilogram (kg).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved