Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Gandeng Industri, BPSDMI Kemenperin Buka Program Setara D1 

Mediaindonesia.com
22/8/2022 19:54
Gandeng Industri, BPSDMI Kemenperin Buka Program Setara D1 
Penandatangan MoU kerja sama antara BPSDMI, Kemenperin dan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia.(Ist)

KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) terus mendorong peningkatan kualitas SDM Sektor Industri.

Salah satunya ialah dengan menggandeng PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia untuk menyelengarakan pendidikan setara Diploma 1 di Bidang Operator Alat Berat. 

Kepala BPSDMI Arus Gunawan menerangkan bahwa penyelenggaraan pendidikan setara D1 tersebut dilaksanakan sebagai wujud nyata kerjasama antara pemerintah, institusi pendidikan dengan dunia industri.  

“Melalui program ini, diharapkan akan memperkecil competency gap antara dunia industri dengan dunia pendidikan yang akhirnya tercipta SDM Industri kompeten tanpa adanya program retraining oleh industri,” ujar Arus dalam acara penandatanganan kerjasama pendidikan vokasi industri dengan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia pada Senin, 22 Agustus 2022.  

BPSDMI Kemenperin, jelas Arus, sangat mendorong upaya penguatan dan pengembangan SDM Industri melalui program vokasi yang link and match dengan industri.

Baca juga: Pemerintah Terus Dorong Industri Pengolahan Kaca Dalam Negeri Lewat P3DN

Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan program setara D1 antara Akademi Komunitas Manufaktur di Bantaeng dengan PT Huadi Nickel Alloy Indonesia yang disepakati hari ini. 

Sebelumnya, pada 2021, Kemenperin telah memfasilitasi 981 mahasiswa untuk mengikuti pendidikan ini yang tersebar di 21 kabupaten/kota di 11 provinsi.

Dan untuk tahun ini dan tahun-tahun berikut, Arus berharap, program ini dapat mengatasi permasalahan SDM industri. Misalnya saja, besarnya jumlah pengangguran terbuka, tingkat pendidikan angkatan kerja yang masih rendah, serta produktivitas tenaga kerja yang masih rendah. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Restu Yuni Widayati menjelaskan bahwa tujuan kegiatan penyelenggaraan pendidikan setara D1 adalah untuk membekali calon tenaga kerja dengan keahlian terapan atau keterampilan teknis yang diperlukan di bidang tersebut. 

“Keahlian dan keterampilan tersebut ditempuh selama 1 satu tahun dan lulusannya langsung ditempatkan bekerja dalam rangka meningkatkan daya saing industri,” jelas Restu dalam keterangan pers, Senin (22/8). 

Direktur PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Leonard Hadyanto dan Manager HR & HS PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia A. Adrianti Latippa menyampaikan bahwa program ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu karena sangat membantu proses pertumbuhan perusahaannya di Kabupaten Bantaeng.

“Tahun 2021, 2 angkatan dengan 2 program studi hasil kerja sama kami dengan BPSDMI Kemenperin telah kami serap 100% di perusahaan kami,” kata Adrianti.

Secara garis besar, kegiatan program pendidikan setara D1 kerj asama industri yang menggandeng perusahaan Nikel tersebut meliputi tiga tahapan.

Tiga tahanan itu yaitu pendidikan, sertifikasi, dan penempatan kerja.

Setelah menempuh pendidikan selama satu tahun, nantinya lulusan akan terserap di industri yang telah menjalin kerjasama dengan BPSDMI Kemenperin. (RO/OL-09))



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik