Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RAKSASA minyak Saudi Aramco pada Minggu (15/8) mengumumkan rekor keuntungan sebesar US$48,4 miliar pada kuartal kedua 2022. Ini diraihnya setelah terjadi perang Rusia di Ukraina dan lonjakan permintaan pascapandemi membuat harga minyak mentah melonjak.
Laba bersih melonjak 90% tahun ke tahun untuk produsen minyak terbesar dunia itu yang mencatat rekor kuartalan kedua berturut-turut setelah mengumumkan US$39,5 miliar untuk kuartal I. Rezeki nomplok kuartal II Aramco ialah laba disesuaikan triwulanan terbesar dari setiap perusahaan yang terdaftar di seluruh dunia, menurut Bloomberg.
Perusahaan milik negara Saudi itu memimpin daftar perusahaan minyak yang meraup jumlah yang menggiurkan setelah ExxonMobil, Chevron, Shell, TotalEnergies, dan Eni juga mengungkapkan keuntungan multimiliar dolar di kuartal II. "Sementara volatilitas pasar global dan ketidakpastian ekonomi tetap ada, peristiwa selama paruh pertama tahun ini mendukung pandangan kami bahwa investasi berkelanjutan di industri kami sangat penting," kata presiden dan CEO Aramco Amin H. Nasser.
"Bahkan, kami memperkirakan permintaan minyak akan terus tumbuh selama sisa dekade ini," tambahnya. Laba bersih naik 22,7% dari kuartal I dalam kondisi pasar yang kuat. Laba setengah tahun mencapai US$87,9 miliar atau naik dari US$47,2 miliar untuk periode yang sama 2021.
Aramco akan membayar dividen US$18,8 miliar di kuartal III atau sama seperti yang dibayarkan di kuartal II. Perusahaan, "Terus bekerja untuk meningkatkan kapasitas berkelanjutan maksimum minyak mentah dari 12 juta barel per hari menjadi 13 juta pada 2027," kata pengumuman pendapatannya.
Laba kuartalan, tertinggi sejak IPO Aramco yang memecahkan rekor pada 2019, mengalahkan perkiraan analis yang disusun perusahaan sebesar US$46,2 miliar. Saham Aramco ditutup turun 0,9% pada 40,5 riyal ($10,8) di bursa saham Saudi. Namun saham mereka naik 25% tahun ini. (AFP/OL-14)
Peretas dilaporkan meminta uang tebusan US$50 juta dari Saudi Aramco
PEMBERONTAK Houthi menyerang fasilitas yang dijalankan oleh perusahaan minyak Aramco di Jizan, Arab Saudi selatan.
SAAT ini, raksasa ritel Amerika Serikat (AS) menjadi perusahaan terbesar berdasarkan pendapatan secara global berkat jangkauan internasional mereka dan kekuatan konsumen Amerika.
Perusahaan itu melaporkan pula peningkatan laba bersih hingga 288% dari kuartal yang sama tahun lalu menjadi US$25,5 miliar dan mengumumkan dividen US$18,8 miliar.
Dua divisi baru itu akan disebut Operasi Gas Area Selatan dan Operasi Gas Area Utara. Keduanya akan dijalankan oleh Wail Al Jaafari dan Jumaan Al Zahrani.
Kepemilikan Aramco sebagian besar dipegang oleh pemerintah Arab Saudi, dengan di bawah 2% dari perusahaan yang terdaftar di bursa efek Saudi Tadawul.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengeluarkan kebijakan penurunan harga gas untuk industri. Diharapkan mampu mendorong daya saing sektor industri nasional.
Bila dilihat dari data Kementerian ESDM, konsumsi Pertalite di sektor transportasi cukup besar dan cenderung meningkat.
Polri melanjutkan pengusutan kasus korupsi kondensat yang dilakukan TPPI dan BP Migas. Kasus tersebut resmi dilimpahkan ke Kejaksaan Agung RI.
Bahwa klien kami meminta agar Media Indonesia meminta maaf secara terbuka sekaligus mencabut dan atau meralat artikel berita baik di media online atau media cetak.
Menlu juga bertemu dengan CEO Kufpec Shaikh Nawaf Al-Sabah membahas perluasan investasi Kuwait di sektor minyak dan gas di Indonesia, baik di hulu ataupun hilir migas dan petrokimia
Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pada konferensi pers di Jeddah, setengah dari produksi yang dihancurkan oleh serangan sudah kembali berjalan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved