PANDEMI Covid-19 ikut memorak-porandakan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Banyak operator perjalanan wisata (travel) terdampak selama 2 tahun lebih. Imbasnya, harus menunda memberangkatkan para tamu yang sudah memesan tiket ke berbagai wisata halal. Cheria Holiday, salah satunya.
Agen tur yang berslogan Pelopor Wisata Halal Dunia itu, mau tak mau menutup kantornya di Twink Building, Jakarta Selatan, awal pandemi Maret 2020. Perampingan karyawan dilakukan. Bagi yang masih aktif, harus bekerja dari rumah, sesuai anjuran pemerintah.
Ironisnya, keluhan penjadwalan ulang (reschedule) dan pengembalian dana (refund) dari tamu mencuat. Sejumlah nada sumbang berhamburan. Ada yang mengeluhkan Cheria Holiday ingkar janji dan tidak amanah. Agen tur juga dituding menggantungkan nasib peserta yang kadung membayar tanpa kepastian terbang. Padahal, di awal 2022 belum semua lokasi wisata halal masuk kategori safecation.
Seiring berjalan waktu, kondisi pandemi perlahan menuju endemi. Relaksasi kebijakan bepergian ke luar negeri diinisiasi baik oleh pemerintah Indonesia. Cheria Holiday juga tak mau mengulur waktu dan segera melakukan reschedule para tamu dari seluruh Indonesia yang sudah membayar lunas sebelum merebaknya virus Covid 19.
“Alhamdulillah angka penularan virus kian melandai. Antusiasme wisatawan melancong ke destinasi halal dunia semakin tinggi. Atas izin Allah SWT, Cheria Holiday memberangkatkan kembali tamu yang batal terbang gegara pandemi,” jelas Cheriatna, CEO PT Cheria Holiday dalam keterangannya.
Ia menegaskan, agen travel yang dikelolanya amanah dan mengedepankan kepuasan konsumen.
Baca juga : Wamenkeu: APBN juga jadi Instrumen Pengendalian Inflasi
“Saya mengutamakan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan. Tidak mungkin saya gegabah memberangkatkan tamu saat pandemi melanda. Berhubung kantor sudah buka kembali pertengahan April 2022, kami mulai memberangkatkan tamu-tamu,” jelas ayah 10 anak ini.
Salah satu peserta tur asal Bekasi, Feby Mediyati Suprapto (52), misalnya. Ia bersama keluarga besar, sejatinya melancong ke Turki pada Maret 2020. Nahas, Covid-19 merajelela.
“Saya salah satu peserta tur Cheria Holiday yang batal terbang karena pandemi. Terus terang, awalnya kami berenam (saya dan keluarga) pesimistis apakah bisa berangkat ke Turki. Alhamdulillah, kami diberangkatkan pada 5 Juli 2022 beserta 21 peserta lainnya. Selama di Turki. kami menikmati acara sesuai itinerary. Akomodasinya bagus. Hotel dan transportasi (WiFi dalam bus) cukup memuaskan. Pokoknya Cheria Holiday Pancen Oye!,” papar Feby.
Testimoni tamu reschedule lain, disuarakan oleh Prakoso Utomo Koesoemo (65), peserta tur asal Jakarta. Ia mesti mengurungkan agenda healing bersama keluarga yang sejatinya terbang ke Turki Maret 2020. Ia bersama keluarganya diberangkatkan Cheria Holiday pada 19 Juli 2022.
“Alhamdulillah perjalanan liburan keluarga trip Turki kemarin sangat berkesan dan menyenangkan. Kami terbang dengan Turkish Airlines. Hotelnya amat sangat baik, nyaman, dan berkelas. Untuk menu makanan, Cheria Holiday memberi sajian makanan yang baik, mungkin lidah kami yang kurang bersahabat dengan menu khas sana,” kenang Prakoso.
Saking puasnya, ia ingin memesan ulang (repeat order) secepatnya ke Cheria Holiday. Tentu saja dengan variasi itinerary yang menarik dan kaya nuansa sejarah negara 4 musim tersebut.
“Busnya nyaman, drivernya kalem dan enggak pernah ngebut. Tour guidenya, Mr Ahmed, sangat "entertaining. Info dan cerita ia kemas seru dengan bumbu kegombalannya, hehe. Kalau bisa untuk trip Turki selanjutnya diperbanyak kunjungan ke tempat bersejarah perkembangan agama Islam. Insya Allah itu bisa semakin menambah keimanan kita,” harap Prakoso. (RO/OL-7)