Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Gaet Petani, Supplynow Salurkan Sayur Buah ke Horeka

Mediaindonesia.com
25/7/2022 14:23
Gaet Petani, Supplynow Salurkan Sayur Buah ke Horeka
Cindy Ozzie Co-Founder Supplynow (tiga dari kiri).(DOK Pribadi.)

PENINGKATAN bisnis makanan dan minuman pada 2021 mencapai Rp775,1 triliun. Hotel, restoran, kafe (horeka) lokal kini sebanyak 200  ribu outlet per tahun lalu. Angka ini menjadi titik balik dari bisnis makanan dan minuman yang   turun drastis sejak pandemi covid-19 pada 2020.

Salah satu kunci sukses untuk bisnis makanan dan minuman yaitu manajemen rantai pasok atau supply chain. Ini memiliki peran penting dalam kinerja bisnis, khususnya dalam ketersediaan bahan produksi. Proses rantai pasok makanan konvensional berpotensi memakan banyak waktu, hambatan dalam titik pemberhentian yang menyebabkan terbuangnya produk-produk selama perjalanan menuju konsumen. 

Melihat kondisi tersebut, James Rijanto, Donald Wono, dan Cindy Ozzie menggabungkan platform digital dengan sistem rantai pasok hulu ke hilir bernama Supplynow. Platform ini merupakan bentuk inovasi dari Pasarnow yang menyediakan kebutuhan harian rumah tangga. "Dengan menghubungkan petani langsung dengan konsumen, kami mampu mengurangi total kuantitas produk sisa yang terbuang (waste) dalam proses titik ke titik menjadi kurang dari 4% dibandingkan dengan pemasok konvensional yang total produk terbuangnya bisa mencapai 30% karena proses yang  terlalu panjang," ungkap Cindy, Jakarta, Senin (25/7).

Hingga saat ini, Supplynow melayani sekitar 20 ribu usaha yang terdiri dari 1.000 horeca dan 19 ribu UMKM. Perusahaan bekerja sama dengan sekitar 1.500 petani dan 50-an kelompok tani. Untuk sayur, ia mengambil dari para petani di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Untuk buah, ia membeli dari petani di Jawa Timur, Kalimantan, dan Bali. 

Sekarang pihaknya baru melayani di daerah Jawa dengan kantornya yang berada di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Cindy menargetkan akan membuka cabangnya di Bali paling lama pada awal tahun depan. Ia memimpikan dapat melayani di seluruh Indonesia nanti.

Baca juga: Bank Sentral Rusia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 8,0%

Menurut Cindy, pihaknya menjalin kerja sama jangka panjang dengan para petani. Ini untuk menyiasati saat panen menipis, petani tersebut tetap mengutamakan suplai perusahaannya. Dengan demikian, pasokan berkelanjutan terhadap para kliennya tetap terpenuhi. "Menurut yang kami dengar dari petani yaitu kesulitan mereka bukanlah soal pendanaan tetapi kepastian pasar. Dengan kepastian pasar, mereka dapat tenang dalam memproduksi sayur atau buah mereka karena sudah pasti ada yang membeli saat panen," tuturnya.

Terkait kehadiran investor, Cindy menyampaikan pihaknya pada awalnya memperoleh dana segar dari East Ventures dan Skystar Capital pada seed round leader sekitar US$3,5 juta mulai 2021. Lantas perusahaan mengantongi lagi US$10 juta dari East Ventures Growth pada Seri A round leader. Investor pendukung lain yakni Amand Ventures, Sinarmas Digital Ventures, dan January Capital. Sejak berdiri pada Maret 2020 hingga kini, ia mengaku pendapatan bisnisnya meningkat antara 15-20 kali lipat. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik