Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH akan memulai proyek perdana pengembangan industri minyak makan merah (red palm oil/RPO) dengan melibatkan koperasi pada awal tahun depan.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki mengungkapkan langkah itu merupakan strategi untuk menjaga harga jual tandan buah segar (TBS) di tingkat petani tetap stabil.
"Pak Presiden sudah menyetujui pembangunan industri minyak makan merah berbasis koperasi. Ini solusi bagi para petani yang selama ini sangat bergantung pada perusahaan besar dalam menjual hasil panen mereka. Dengan adanya industri RPO oleh koperasi, para petani nanti bisa menjual TBS langsung ke koperasi tersebut," ujar Teten usai menghadiri rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/7).
Untuk saat ini, pemerintah masih mengkaji daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi pilot project. Itu bisa dipastikan akan berada di Sumatra atau Kalimantan.
Dalam menentukan lokasi, Teten menambahkan, pemerintah akan melihat koperasi petani sawit yang dianggap sudah siap. Itu dapat dilihat dari jumlah petani dan luasan lahan yang mereka miliki.
Baca juga: SKK Migas Perkuat Kapasitas Nasional, Kejar Target Produksi 2030
Pemerintah mensyaratkan, untuk bisa memiliki pabrik RPO, koperasi harus memiliki lahan minimal 1.000 hektare.
"Target produksi awal itu 10 ton per hari. Tetapi kita butuh 50 ton per hari dan itu bisa dihasilkan dari 1.000 ha lahan. Jadi setiap 1.000 ha lahan sawit, kita upayakan ada satu pabrik. Sekarang kita lihat sudah ada beberapa koperasi sawit yang punya lahan lebih dari 1.000 ha," tutur mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.
Terkait teknologi yang akan digunakan, Teten mengatakan sekarang masih dalam tahap pengembangan oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Anak perusahaan PT Riset Perkebunan Nusantara itu sudah membuat prototipe dan akan menyelesaikan detail engineering design pada Agustus mendatang.
"Setelah itu, kita masuk pada tahap produksi, bisa di BUMN atau swasta," sambungnya.
Adapun, terkait nilai investasi yang dibutuhkan untuk memiliki pabrik RPO, Teten memperkirakan setiap koperasi perlu merogoh kocek sekitar Rp23 miliar dengan return on investment 4,3 tahun.
"Menurut saya itu sudah sangat layak. Koperasi juga bisa memanfaatkan modal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir atau dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Nanti, di hilirnya, bisa memanfaatkan KUR," tandas Teten. (OL-16)
DALAM beberapa pemberitaan, pemerintah menyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit nasional ditargetkan mencapai 100 juta ton pada tahun Indonesia emas 2045.
Pasar properti di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menunjukkan tren pertumbuhan positif. Faktor utama yang mendorong perkembangan ini adalah stabilnya harga komoditas lokal.
Pemerintah terus memperkuat komitmennya terhadap pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan Perpres Nomor 16 Tahun 2025.
Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC) secara resmi mengumumkan transisi kepemimpinan eksekutifnya.
Tiga varietas bibit unggul sawit terbaru dirilis PT Astra Agro Lestari. Semua varietas itu memiliki ketahanan terhadap penyakit ganoderma.
Sistem tracing itu akan memuat data penting seperti sertifikasi lahan, titik koordinat kebun, status legalitas, serta aspek lingkungan dan sosial yang terkait.
Pembangunan pabrik minyak makan merah di Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luas lahan 3.018 ha dengan rencana kapasitas produksi minyak makan merah mencapai 0,5 ton per jam.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki meyakini pembangunan pabrik minyak makan merah tidak bakal merugi.
Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM bidang Hubungan Antarlembaga Riza Damanik menyampaikan dua pekerjaan rumah besar dalam pengembangan minyak makan merah di Tanah Air.
PRESIDEN Joko Widodo pada kamis (14/3) meresmikan pabrik Minyak Makan Merah (3M) yang berada di Regional 1 PT PTPN I yang terletak di Desa Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau,
PEMERINTAH diminta untuk memberlakukan pembatasan terhadap produsen besar minyak makan merah. Pembatasan dinilai perlu dilakukan untuk memberi perlindungan kepada UMKM.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik minyak makan merah di Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumatra Utara, Kamis (14/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved