Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Realisasi KUR Baru 49%, Presiden: Manfaatkan, Mumpung Bunganya Cuma 3%

 Andhika Prasetyo
13/7/2022 11:08
Realisasi KUR Baru 49%, Presiden: Manfaatkan, Mumpung Bunganya Cuma 3%
Presiden Joko Widodo membagikan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMK Perseorangan di Gedung Nanggala, Jakarta, Rabu (1/7)(ANTARA/MENTARI DWI GAYATI)

PRESIDEN Joko Widodo mengajak para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air untuk memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara maksimal.

Ajakan tersebut ia sampaikan lantaran realisasi KUR hingga pertengahan 2022 baru sebesar 49% dari total anggaran yang disiapkan yaitu Rp373 triliun.

"KUR kita anggarkan Rp373 triliun tapi realisasinya baru separo, baru 49%," ujar Jokowi saat membuka acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMKM Perseorangan di Jakarta, Rabu (13/7).

Ia menjelaskan kepada seluruh pelaku usaha yang hadir bahwa ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengikuti KUR.

Yang pertama, tentu saja para pengusaha bisa mengembangkan bisnis mereka. Kemudian, bunga KUR yang ditetapkan saat ini juga sangat rendah yakni hanya 3%.

"Mumpung bunganya masih 3% per tahun. Ini disubsidi pemerintah. Kalau tidak disubsidi, bunganya itu 16%. Jadi disubsidi pemerintah 13%," jelas mantan wali kota Solo itu.

Baca juga: Kebijakan KUR Erick Dorong Penyerapan hingga 32,1 Juta Lapangan Kerja

Penetapan nilai bunga yang rendah, sambung dia, juga hanya berlaku pada tahun ini saja. Kebijakan itu diterapkan demi mendongkrak kembali usaha rakyat yang sempat terjerembap akibat pandemi covid-19.

"Ini hanya tahun ini, tahun depan tidak tahu ada lagi atau tidak. Kalau masih memiliki anggaran, kita akan teruskan. Kalau APBN ada, kita teruskan karena uang subsidi untuk KUR ini triliunan," tutur Jokowi.

Kendati demikian, presiden tetap mengingatkan para pelaku UMKM untuk berhati-hati jika meminjam uang kepada perbankan.

Dana tersebut harus betul-betul ditujukan untuk pengembangan bisnis. Dengan begitu, ada penghasilan yang masuk setiap bulan untuk kemudian sebagiannya digunakan untuk mengembalikan ke bank.

"Kalau pinjam, kredit ke bank, juga hati-hati, dihitung, dikalkulasi jangan asal ambil. Jangan Rp200 juta, yang Rp100 juta buat beli mobil. Saya jamin tidak akan bisa dikembalikan kalau begitu," tandasnya. (Pra/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik