Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PELAKU Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi nasional, akan sangat terbantu dengan digitalisasi dan penetrasi internet yang cepat.
Di Indonesia, terdapat sekitar 64,2 juta UMKM yang berkontribusi 61% terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Sektor UMKM juga menyediakan lapangan kerja, yakni sebesar 97% dari angkatan kerja, atau sekitar 117 juta pekerja.
"Sayangnya selama pandemi covid-19, melumpuhkan 80% UMKM karena pembatasan mobilitas dan tindakan pencegahan penularan covid-19 lainnya," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam forum G20, Kamis (7/7).
Baca juga: Bahlil: Jangan Takut dan Ragu Jadi Pelaku UMKM
"Hal ini membuat UMKM memaksakan untuk mendigitalisasi produknya. Dengan begitu ini menjadi berkah tersendiri," imbuhnya.
Menurut survei Bank Indonesia pada 2021, sekitar 20% UMKM mampu memitigasi dampak pandemi covid-19. Dalam hal ini, dengan mendigitalkan bisnis dan memanfaatkan media pemasaran secara daring.
Baca juga: Lindungi Data Pribadi, Jangan Berlebihan Berbagi Informasi
"Indonesia adalah pasar e-commerce terbesar di Asia Tenggara. Menghasilkan sekitar US$2,5 miliar dalam pendapatan konsumsi baru hari ini, kemungkinan US$20 miliar pada 2022," kata Arsjad.
Selain itu, teknologi 4.0 Indonesia memiliki potensi meningkatkan produktivitas 40-70% dari perusahaan. Menurutnya, diperlukan digitalisasi dan internet merata di seluruh daerah. Namun faktanya, hanya 36% orang dewasa di pedesaan yang bisa mengakses internet.
"Tantangan selanjutnya, yaitu keterampilan digital. Jika ini tidak diatasi, Indonesia akan kehilangan 9 juta pekerja, karena kurangnya pekerja terampil," pungkasnya.(OL-11)
Digitalisasi diyakini menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masa depan. Semakin masif teknologi digital diimplementasikan, semakin cepat pertumbuhan ekonomi melesat.
Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi alat yang sangat penting bagi berbagai sektor, termasuk sektor kesehatan.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
Dana CSR sebagai kewajiban moral perusahaan sangat membantu pembangunan di Jabar. Sebab dana APBD tidak akan bisa mencukupi seluruh kebutuhan masyarakat.
Sentra layanan ini menandai komitmen PosIND mendukung penggunaan teknologi ramah lingkungan.
OCA Interaction Lite dapat diimplementasi dengan mudah. Solusi ini juga dilengkapi fitur yang dapat disesuaikan kebutuhan UMKM.
Pelabuhan Bitung, Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Akses Terpadu di Sulawesi Utara
Di Indonesia, bisnis yang dipimpin oleh perempuan memiliki potensi ekonomi yang sangat besar
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat masih dapat ditingkatkan hingga akhir 2023.
Investasi Jabar masih akan tertinggi secara nasional
PEMERINTAH daerah dan kalangan pebisnis di Jawa Barat optimistis investasi yang masuk ke wilayah ini pada 2024 masih akan tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved