Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Hunian di Jakarta Timur Prospektif, Synthesis Huis Kembangkan Proyek di Cijantung

Mediaindonesia.com
30/6/2022 22:05
Hunian di Jakarta Timur Prospektif, Synthesis Huis Kembangkan Proyek di Cijantung
Maket pengembangan Synthesis Huis di Cijantung, Jakarta Timur(Dok. Synthesis)

JAKARTA Timur dinilai memiliki potensi yang sangat tinggi untuk berkembang jika dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Pakar Tata Kota Yayat Supriatna mengatakan, pengembangan wilayah Jakarta Timur didorong sentra ekonomi baru, apalagi dengan terbangunnya jaringan transportasi massal. Salah satu yang menjadi daya tarik utama adalah terbentuknya simpul layanan transportasi besar yaitu LRT Cawang yang terintegrasi dengan kereta api cepat, dan terintegrasi dengan LRT Jabodetabek.  

“Kawasan hunian akan mudah tumbuh dan berkembang cepat dengan didukung oleh jaringan infrastruktur, transportasi publik dan menjamurnya pusat-pusat kegiatan ekonomi. Pusat permukiman yang diminati konsumen adalah kawasan hunian yang mudah diakses. Begitu pula kehadiran beragam fasilitas umum sebagai pendukung yang kuat bagi sebuah kawasan,” kata Yayat dalam diskusi Tata Kota Jakarta Timur Sebagai Lokasi Hunian Potensial, Kamis (30/6).

Yayat menambahkan, dari sisi potensi lingkungan, Jakarta Timur seperti wilayah Cijantung  masih memiliki ruang terbuka hijau yang luas, intensitas curah hujan yang tinggi sehingga dari sisi iklim secara makro, Cijantung masih memiliki suhu udara yang lebih sejuk dibanding wilayah lain di Jakarta. 

Selain lokasinya cukup strategis, kondisi lingkungannya pun cukup nyaman untuk hunian.

“Wilayah Cijantung memang dikenal sebagai kawasan hunian yang masih terjaga keasriannya di Jakarta Timur. Karena itu, ada beberapa wilayah tetap dipertahankan sebagai area hijau seperti hutan kota,” ucap Yayat.

Jakarta Timur memiliki wilayah administrasi paling luas di DKI Jakarta sebesar 188,02 km2 dengan jumlah penduduk 3.037.193 jiwa dan memiliki tingkat kepadatan penduduk yang terbilang paling rendah. Ini membuat wilayah tersebut masih memiliki potensi pengembangan kawasan hunian.

Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Kota, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta (DCKTRP) Merry Morfosa mengatakan, 

Baca juga : Perkuat Pasar LNG Global, PGN dan Gunvor Jalin Kerja Sama

Wilayah Jakarta Timur juga sedang dirancang sebagai kota administrasi yang prospektif untuk perkembangan properti. 

“Saat ini kami masih menunggu penerapan (RANPERGUB) tentang penataan kota terutama kawasan hunian. Dari Rancangan Peraturan Gubernur ini ada sejumlah kebijakan baru yang perlu diketahui para developer terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Aturan main yang digulirkan pastinya menjadikan Jakarta Timur sebagai kawasan perkotaan yang lebih baik dari sebelumnya,” urai Merry.

“Jakarta Timur itu memang didominasi oleh fungsi hunian, kami juga telah mengatur berbagai rancangan tata kota terkait kawasan hunian, baik untuk rumah tapak, rumah flat maupun rumah susun, termasuk juga pengembangan real estate yaitu pemecahan kavlingnya minimal 60m2 tidak boleh lebih kecil dari luas itu. Izin untuk membangun rumah tinggal juga sudah kami diterapkan sampai empat lantai,” tegasnya. 

Khusus di wilayah Cijantung Kecamatan Pasar Rebo, lanjut Merry, pihaknya telah merancang sebagai fungsi hunian. Untuk potensial perkembangan properti, Pemprov DKI juga telah menyusun zona dan sub zona sesuai Rancangan Peraturan Gubernur, rencana pola ruang RDTR, rencana struktur ruang, serta peraturan zonasi.

Bukan hanya itu, menurut Merry, DCKTRP DKI Jakarta juga telah membuat ketentuan dan penggunaan lahan (untuk kegiatan hunian), termasuk ketentuan intensitas pemanfaatan ruang (pada zona perumahan), ketentuan tata bangunan dan prasarana minimal, ketentuan kegiatan hunian, persyaratan dasar perizinan berusaha dan kewajiban pembangunan.

Managing Director Synthesis Huis Aldo Daniel mengatakan, melihat potensi itu, pihaknya mengembangkan hunian ikonik di kawasan Jakarta Timur. 

Aldo menjelaskan, Synthesis Huis dibangun di lahan seluas 3.3 hektar, dengan total lahan seluas 5 hektar, memiliki lokasi yang strategis dan mudah di akses, hanya 5 menit dari pintu tol Pasar Rebo, dekat pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, rumah sakit dan CBD TB Simatupang. 

Keunggulan lainnya kawasan Synthesis Huis berdampingan dengan hutan kota Cijantung Jakarta Timur sebagai paru-paru kota Jakarta. Bersuasana lingkungan nan nyaman, asri, serta alami. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik