Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sandiaga Dorong Santri Kuasai Digital Marketing untuk Perluas Pasar

Insi Nantika Jelita
30/6/2022 12:29
Sandiaga Dorong Santri Kuasai Digital Marketing untuk Perluas Pasar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.(Antara)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong santri Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, Jawa Timur, menguasai dan memanfaatkan digital marketing.

Hal tersebut guna memasarkan produk untuk memperluas peluang pasar sehingga dapat mendorong terbukanya lapangan kerja. Ini disampaikan Sandiaga saat membuka kegiatan "Bimbingan Teknis Digital Marketing" di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, Rabu (29/7).

“Melalui pelatihan bimbingan teknis digital marketing, kita harapkan produk santriwan dan santriwati lebih mahir dalam menggunakan digital marketing," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (30/6).

Menparekraf Sandiaga juga mendorong para santri untuk terus meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, dalam mengembangkan produk.

Ia menjelaskan inovasi tersebut dapat berupa digitalisasi agar produk buatan dalam negeri menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Kita punya pasar yang sangat besar. Namun jangan sampai kita menjadi sasaran empuk untuk produk yang tidak diproduksi oleh talenta-talenta terbaik kita," kata Sandiaga.

Dalam mewujudkan percepatan digitalisasi, Kemenparekraf mengaku memiliki beberapa program untuk memfasilitasi masuknya pelaku ekraf ke dalam ekosistem digital.

Program itu seperti Widuri (Wirausaha Digital Mandiri) serta Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBl) yang akan membawa pelaku UMKM masuk dalam ekosistem ekonomi digital dalam dua tahun ke depan. Targetnya ada 30 juta pelaku UMKM yang terdigitalisasi.

Pada kesempatan itu, Menparekraf juga turut menggali permasalahan yang kerap jadi hambatan para santri di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Salah satunya adalah masalah sertifikasi halal.

“Permasalahan sertifikasi halal ini memang memerlukan proses yang panjang. Ini kita bantu carikan solusinya,” ujarnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik