Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PERUSAHAAN minyak dan gas multinasional asal Belanda, Shell plc, tengah mengembangkan pemodelan scenarios sketch untuk Indonesia. Ini ditujukan untuk membantu berbagai pihak menambah wawasan serta memahami perubahan dunia dan sistem energi dalam beberapa tahun mendatang.
"Scenarios Sketch Indonesia ini untuk membantu menemukan peta jalan paling efektif guna mewujudkan target Indonesia mencapai net zero emission di 2060," kata Kepala Ekonom Shell International Malika Ishwaran dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (28/6).
Pengembangan skenario tersebut, lanjutnya, turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah dan asosiasi usaha energi. Malika menyebutkan, pengembangan pemodelan skenario itu sejalan dengan strategi powering progress yang dirancang perusahaan.
Shell International diketahui berkomitmen mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net zero emission di 2050. Kenaikan harga energi dunia sedianya membuat perusahaan mendapatkan keuntungan.
Baca juga: Indonesia Surplus Dagang Rp16,62 Triliun dengan Tiongkok
Keuntungan dari kondisi tersebut kemudian akan dimanfaatkan oleh Shell untuk mendorong percepatan net zero emission. Malika menyampaikan, perusahaan akan memanfaatkan laba untuk mengalihkan operasionalisasi ke sistem yang lebih ramah lingkungan.
"Kami sekarang tidak hanya fokus pada investasi bahan bakar fosil. Kami punya fokus untuk mengembangkan bisnis yang mampu mendukung terciptanya nol emisi di 2030, 2060," terang Malika.
Salah satu inisiatif yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut ialah melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). "Shell juga mendukung upaya pemerintah Indonesia terkait EV battery. Di Eropa pun demikian, di inggris dan Belanda, kami punya target untuk menyediakan 500 ribu titik pengisian," tambahnya.
Wakil Presiden Perdagangan dan Pasokan PT Shell Indonesia Sendy Soeriaatmadja di kesempatan yang sama mengatakan, Shell saat ini telah memiliki tiga SPKLU di Indonesia yang tersebar di tiga SPBU yakni, Pluit, Antasari, dan Jagorawi.
"Kami tentu ingin segera menambah investasi SPKLU ini. Tapi kami juga menunggu tata cara monestasinya dari pemerintah," ujarnya. (S-2)
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
PT Medco Energi Internasional Tbk, melalui anak usahanya PT Medco Power Indonesia (Medco Power), memulai operasi komersial PLTS berkapasitas 25 di Bali Timur.
PT Timah Tbk melalui anak usahanya, PT Timah Industri, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Rooftop berkapasitas 303,1 kilowatt peak (kWp) di kawasan industri Cilegon.
Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang agresif melakukan eksplorasi sumur migas diapresiasi. Itu bisa menjadi bekal ketahanan energi nasional.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
MedcoEnergi memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara melalui pengembangan portofolio yang terdiversifikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved