Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Komitmen BRI Biayai Proyek Ekonomi Hijau lewat Green Bond Diapresiasi

Despian Nurhidayat
28/6/2022 18:55
Komitmen BRI Biayai Proyek Ekonomi Hijau lewat Green Bond Diapresiasi
Foto udara gedung-gedung perkantoran di Jakarta.(MI/RAMDANI)

UPAYA dalam memitigasi perubahan iklim semakin ditunjukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Komitmen ini dibuktikan salah satunya lewat aksi korporasi terbaru, yakni merilis green bond atau obligasi berwawasan lingkungan berkelanjutan I Bank BRI. Adapun target penghimpunan dana sebesar Rp15 triliun dengan jumlah emisi tahap I 2022 maksimal Rp5 triliun.

Chairman and Executive Director of the National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Ali Darwin mengatakan, semangat BRI merilis obligasi hijau itu seiring dengan tren industri perbankan global. Menurutnya, surat utang ini akan menjadi modal bagi BRI dalam membiayai proyek-proyek ekonomi hijau.

"Prospek green bond itu menarik sekali saat ini. Proyek hijau semakin banyak dan bank butuh sumber pendanaan yang besar," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Selasa (28/6).

Dengan menerbitkan green bond, kata Ali, artinya bank sudah berkomitmen kuat untuk menyalurkan pembiayaan ke proyek-proyek tersebut. Seperti diberitakan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 60/POJK.04/2017 mengatur, obligasi hijau hanya dapat diterbitkan untuk pembiayaan dan/atau pembiayaan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Lebih lanjut, KUBL yang dimaksud adalah proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan hingga bangunan hijau. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan, estimasi terkait pembiayaan iklim di Indonesia pada 2016–2030 diperkirakan mencapai US$458 miliar. Energi terbarukan dan bangunan hijau akan berkontribusi paling besar.


Baca juga: 89% Penerbangan Garuda Berfokus ke Domestik


Senada, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listiyanto juga menilai prospek green bond sangat menarik. Secara global, green bond memiliki basis investor yang kuat. Dalam beberapa contoh, surat utang lingkungan itu tetap terserap optimal meski menawarkan kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi konvesional dengan peringkat yang sama.

Obligasi hijau dinilai memberikan kesempatan bagi investor untuk ikut berkontribusi terhadap upaya membuat bumi lebih layak huni. Sementara bagi bank, hal ini akan menjadi nilai tambah dari segi citra.

"Perusahaan akan mendapatkan persepsi yang lebih baik. Terlebih saat ini banyak investor semakin peka terhadap isu lingkungan," ucap Eko.

Komitmen BRI dalam mendorong pembiayaan hijau tecermin dari realisasi kredit berkelanjutan perseroan. Hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp639,9 triliun, setara dengan 65,6% dari total pinjaman. Jumlah itu meningkat 13,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2021 sebesar Rp564,0 triliun atau dengan proporsi 62,9% dari total pinjaman. Pencapaian itu menjadikan BRI sebagai pemimpin pasar ESG company di Indonesia.

Dari total Rp639,9 triliun pembiayaan berkelanjutan tersebut, sebanyak Rp71,5 triliun atau 7,2% disalurkan kepada usaha yang berwawasan hijau atau green project. BRI sangat berkomitmen untuk mengimplementasikan aspek-aspek ESG pada setiap aktivitas perbankan, baik dari sisi aset, liabilities, corporation, human capital. Komitmen ini juga dapat dilihat dari pencapaian pada masing-masing aspek ESG. (S-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya